Ini Baru Hebat: Ogah Ngutang ke Cina, Thailand Biayai Sendiri Proyek Kereta Cepatnya

kereta-cepatEramuslim.com – Beda dengan Jokowi, pemerintah Thailand ogah libatkan China dalam pembangunan proyek kereta cepat jarak jauhnya.
Penyebabnya, pemerintah Thailand tidak sepakat dengan kontrak yang disodorkan China, khususnya tentang pembagian ongkos pembangunan yang diperkirakan mencapai 15 miliar dollar AS.
“Bangkok memutuskan untuk membiayai sendiri proyek ini,” kata Menteri Transportasi Thailand Arkhom Termpittayapaisith.
Pada Juli tahun lalu, China dan Thailand telah meneken kesepakatan untuk membangun jalur kereta api ganda sejauh 870 kilometer dari Nang Thai, di perbatasan dengan Laos, ke seluruh penjuru negeri itu.
Pembangunan akan dimulai pada Oktober mendatang dan diharapkan semua layanan kereta api bisa beroperasi pada 2020.
Rel kereta api ini diharapkan mampu menanggung beban penumpang dan barang dengan laju kereta api mencapai lebih dari 180 kilometer per jam.
Di bawah rencana baru, Thailand akan membangun jaringan kereta api yang mampu dilalui dengan kecepatan hingga 250 kilometer per jam.
Jaringan rel ini akan membentang sepanjang 250 kilometer dari Bangkok menuju kota Nakhon Ratchasima, di wilayah timur laut Thailand.
Groundbreaking proyek ini direncanakan pada Oktober mendatang dan dijadwalkan mulai beroperasi pada paruh pertama 2019.
Pemerintah Thailand membiayai penuh proyek yang diperkirakan menghabiskan anggaran sebesar 170 miliar baht atau hampir Rp 64 triliun ini.
“Namun, belum dapat dipastikan kapan jalur kereta api itu akan dilanjutkan ke utara, ke Nakhon Ratchasima,” ujar Arkhom.
Meski membiayai sendiri pembangunan jalur kereta cepat ini, Thailand tetap bekerja sama dengan China karena kesepakatan awal tak bisa disingkirkan begitu saja.
Thailand tetap menggunakan teknologi China dalam hal sinyal kereta api dan sistem teknis lainnya.
Penolakan Bangkok ini tak hanya menjadi hantaman bagi strategi ekspor infrastruktur China, tetapi juga ambisi membangun jaringan rel pan-Asia yang menghubungkan Kunmin dengan Singapura melintasi Laos, Thailand, dan Malaysia. (ts/ts)