Ke Bolivia, Paus Fransiskus Ingin Cicipi Daun Koka

20140116_091447_paus-fransiskus1Eramuslim.com – Paus Fransiskus membuat permintaan tak biasa untuk kunjungannya ke Bolivia; ia ingin menyunyah daun koka — sumber alami kokain. Bolivia menyatakan akan menyediakan menyambut Bapa Suci dengan ‘daun suci’.

Menteri Kebudayaan Marko Machicao mengatakan kepada radio pemerintah bahwa Bolivia menawarkan Paus Fransiskus mencoba teh koka, atau sesuatu khas, dalam kunjungannya ke negeri di ketinggian 8 Juli mendatang.

Namun, masih menurut Machicao, Paus Fransiskus punya keinginan lain, yaitu mengunyah daun koka — tumbuhan yang digunakan masyarakat Bolivia selama berabad-abad untuk menangkal dampak berada di ketinggian.

Masyarakat Bolivia percaya mengunyah daun koka membangu meringankan nyeri otot, mencegah lapar dan haus, untuk pengobatan atau campuran makanan lain.

“Paus Fransiskus secara khusus meminta disuguhi daun koka. Ia ingin menyunyah daun koka, seperti yang dilakukan masyarakat Bolivia,” ujar Machicao.

Kementerian Penerangan Bolivia mengatakan Paus Fransiskus juga akan disuguhi kue yang dibuat dari daun koka selama kunjungan ke negeri itu.

Paus Fransiskus bukan pemimpin dunia pertama yang akan menikmati produk makanan daun koka. Tahun lalu, Sekjen PBB Ban Ki-moon mencoba kue koka pada ulang tahun ke-78.

Sebagian negara Amerika Latin melarang penggunaan daun koka, tapi Bolivia — dan negara-negara di Pegunungan Andes — mengijinkan.

Presiden Bolivia Evo Morales secara terbuka mendukung penggunaan daun koka, yang oleh masyarakat disebut daun suci. Tahun 2013, misalnya, pemerintah Bolivia mengajukan petisi kepada PBB untuk memberi ijin khusus menanam koka, dan membiarkan pemerintah menggunakan hukum sendiri untuk membatasinya.

Saat ini setiap keluarga diijinkan membudi-dayakan daun koka seluas 2.500 meter persegi. Pemerintah Bolivia melakukan kontrol ketat terhadap penggunaan daun koka.

Dua dekade lalu, laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan tidak ada efek negatif penggunaan daun koka, terutama terhadap kesehatan. Namun temuan ini tak dipublikasikan karena tekanan AS. Dari Bolivia, Paus Fransiskus juga akan mengunjungi Ekuador dan Paraguay. (rz)