Milisi Syiah Popular: Kami Akan Perangi Islam Hingga Munculnya Imam Mahdi

Qais al-Khazali, leader of the Shiite group Asaib Ahl al-Haq (The League of the Righteous), looks on as he stands in the area of Albu Ajil, east of the northern city of Tikrit on March 7, 2015, during a military operation to retake the Tikrit area. Iraqi forces faced tough resistance from jihadist fighters around Tikrit, but the top US military officer said ahead of a Baghdad visit that victory was only a matter of time. AFP PHOTO / AHMAD AL-RUBAYE        (Photo credit should read AHMAD AL-RUBAYE/AFP/Getty Images)
Qais al-Khazali, leader of the Shiite group Asaib Ahl al-Haq (The League of the Righteous), looks on as he stands in the area of Albu Ajil, east of the northern city of Tikrit on March 7, 2015.

Eramuslim – Setelah berhasil merebut seluruh kota Mosul di Irak, Milisi Popular Syiah Irak akan segera ke Suriah untuk membantu rezim Assad memerangi mujahidin Islam. Waring ini dikeluarkan Sekjen milisi ‘Asaib Ahlu Haq Irak, Qais al-Khazali, yang merupakan salah satu faksi kuat di Milisi Popular Syiah dalam wawancaranya dengan kantor berita Iran, Tasnim.

Qais al-Khazali melanjutkan, “Milisi Popular Syiah tidak akan berhenti memerangi Islam di Suriah setelah pembebasan Mosul. Kami akan memerangi Islam sampai munculnya Imam Mahdi,” versi Syiah.

Senada dengan Qais al-Khazali, komandan Garda Revolusi Iran, Jenderal Mohammad Ali Falaki, mengatakan bahwa negara telah membentuk “tentara pembebasan Syiah” untuk melawan tiga front, yaitu Suriah, Yaman dan Irak, di bawah komando komandan pasukan khusus Felix Al Quds, Mayor Jenderal Qassem Soleimani.

Tidak ada yang tahu berapa jumlah pasti militer Syiah Iran dan  milisinya di Suriah. Tetapi komandan umum Garda Revolusi, Jenderal Mohammad Jafari, mengakui keberadaan hampir dua ratus ribu pejuang di luar Iran terkait perang di Irak dan Suriah, belum termasuk kelompok Hizbullah Lebanon. (Aljazeera/Ram)