4 Materi yang Disiapkan Sandiaga untuk Debat Cawapres

“Bukan mereka investasi ke kita, Tiongkok investasi ke kita, lalu mereka bisa bawa ribuan tenaga kerja buruhnya ke Indonesia, itu yang salah.”

Andre menuturkan Indonesia harus siap bekerjasama dengan negara manapun. Namun, kata dia, kerjasama ini harus didasari untuk kepentingan bangsa dan negara. Ia berujar negara Tiongkok sah-sah saja jika ingin berinvestasi di Indonesia, bahkan boleh-boleh saja jika ingin membawa ekspatriat dan tenaga ahli mereka.

“Tapi mereka tidak boleh bawa buruh asing, tukang kayu, tukang batu, buruh-buruh kasar, dan supir ke negara kita. Emang Indonesia nggak ada yang (mampu) seperti itu? Apalagi tingkat pengangguran kita masih tinggi, masih banyak rakyat kita yang kesulitan mencari pekerjaan, gitu lho,” ujar dia.

Andre kemudian menyinggung soal buruh-buruh kasar Tiongkok yang terlibat dalam pembangunan kawasan terpadu Meikarta. Menurut dia, kebijakan Prabowo-Sandi akan melarang tentang adanya buruh-buruh kasar asing yang terlibat dalam pembangunan di Meikarta.

“Emang orang Bekasi, orang Karawang tidak ada yang bisa jadi buruh di Meikarta? Di Morowali ngga ada buruh dari Morowali? Jadi ini faktor pembeda antara Prabowo dan Jokowi,” ucap Andre.

2. Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, Andre menuturkan salah satu komitmen Prabowo-Sandi adalah nasib guru pengajar. Ia mengatakan Prabowo-Sandi berkomitmen untuk mengangkat guru honorer kategori II (K2) menjadi PNS setelah 5 tahun masa pengabdiannya.

“Lalu gimana guru-guru honorer yang sudah mengabdi belasan, bahkan puluhan tahun itu mereka tidak diangkat menjadi pegawai negeri karena ada keterbatasan undang-undang ASN yang membatasi maksimal usia 35 tahun. Prabowo-Sandi akan pastikan ini akan direvisi,” ujar Andre.