Ahok Tidak Setuju Diskotik Ditutup

diskotik-di-bandungEramuslim.com – Usulan penutupan diskotek oleh DPRD di ibukota ditentang Ahok. Menurutnya, tidak semua diskotek jadi ajang peredaran narkoba. Ini dikatakan Ahok seolah sudah melakukan survey secara rinci.

“Makanya harus dibedakan diskotek dengan orang main narkoba,” ujarnya saat ditemui Kantor Berita RMOL di Balai Kota, Jakarta Pusat (28/9).

Basuki menilai, usulan penutupan diskotek oleh dewan juga kurang masuk akal karena aturan jam kerjanya sudah ketat. Jika alasannya khawatir menjadi sarang peredaran narkoba, imbuh Basuki, maka hotel mesum yang ada di Jakarta juga harus diperlakukan serupa.

Kok nggak usul hotel yang esek-esek itu (ditutup)? Makanya saya tanya sama anggota DPRD yang ngomong (agar diskotek ditutup), dia lebih tahu di Mangga Besar ada di mana, Ancol ada di mana,” ketus pejabat asal Belitung Timur yang akrab disapa Ahok tersebut.

Sebagaimana diketahui, dalam rapat yang berlangsung di Gedung DPRD antara eksekutif dan legislatif pada Jumat (25/9) lalu sempat dibahas mengenai maraknya tindak pidana akibat peredaran narkoba di Jakarta. Dewan menyebut kawasan Jakarta Barat menjadi area yang paling banyak kasus narkoba beredar di dalam diskotek. Untuk itu DPRD mengimbau eksekutif untuk mengurangi jam operasional diskotek. Bila perlu, tempat hiburan ini juga ditutup.

Penutupan diskotek di Jakarta juga disetujui oleh politisi dari Fraksi Partai Hanura, Ongen Sangaji. Ia menuding penangkapan pengguna narkoba umumnya terjadi di sekitar diskotek.

Sejumlah pejabat Pemprov DKI juga hadir dalam rapat pekan lalu itu. Di antaranya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), dan Dinas Kepariwisataan.(rd)