Aksi Jokowi Tampak Sengaja Undang Kerumunan, Rocky Gerung: Dramatis Tapi Tragis

Menyaksikan video kerumunan yang beredar, Rocky menilai, ada kesan Presiden Jokowi sendiri yang memancing kerumunan tersebut.

“Tapi kalau saya lihat tadi videonya, Presiden memang memancing kerumunan. Melempar-lemparkan hadiah dari dalam mobil. Kan itu artinya meminta rakyat ‘berkumpul nih saya punya hadiah’ kira-kira begitu,” pungkasnya.

“Seharusnya diam aja di dalam mobil, supaya paspampres ada kesempatan meluruskan arah mobil supaya kerumunan tidak mendekat. Tapi justru karena presiden memancing dengan melempar hadiah, mana ada yang dilemparin hadiah justru menjauh, pasti mendekat. Jadi itu dramatis yang akibatnya tragis,” sambungnya.

Harus Fair

Menurut Rocky, wajar jika peristiwa tersebut mendapat banyak kritik dan dipersoalkan oleh publik. Sebab, terkesan hukum di Indonesia tidak berlaku untuk petinggi negara.

“Karena kemudian dihujat, dipersoalkan secara hukum oleh netizen karena diperbandingkan. Karena langsung dibandingkan dengan Habib Rizieq yang dituduh melakukan kerumunan tapi kemudian di hukum,” ucap Rocky.

Seharusnya, lanjut Rocky, Presiden bisa secara langsung menyatakan jika telah berbuat salah. Tujuannya agar kontroversi perbandingan pelanggaran protokol kesehatan itu bisa berhenti.

“Langsung saja bilang ‘oke saya bersalah, olehnya itu saya akan bayar denda 50 juta’ kan itu lebih beradablah, supaya kontroversi berhenti,” kelakarnya.

“Kalau mau fair, dan setiap kali presiden mengingatkan soal pembelajaran, oke kasih pembelajaran yang lebih dramatis dari Habib Rizieq dan harusnya begitu,” sambung Rocky.