Alat Tes Buatan China Tak Akurat, Ratusan Warga Bali Sempat Divonis Positif Corona

Eramuslim.com – Satu Dusun di Bali, yakni Banjar Serokadan, Desa Abuan, Bangli, sempat diisolasi oleh Pemerintah Provinsi Bali setelah 443 orang dari 1.210 warganya dinyatakan reaktif terhadap rapid test atau tes cepat deteksi virus corona (Covid-19). Tapi , setelah diuji ulang dengan tes PCR, 275 orang malah dinyatakan negatif. Sisanya, 139 orang, masih menunggu jadwal tes.

Pertanyaan pun muncul, apakah alat rapid test yang digunakan itu akurat. Diketahui warga Desa Abuan dites dengan alat rapid test bermerek VivaDiag buatan Tiongkok yang diimpor PT Kirana Jaya Lestari.

Dihubungi awak media, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya menyebut, pihaknya membeli 4.000 unit alat rapid test itu, belum lama ini. Namun kapan persisnya, Ia berdalih tak ingat.

“Kalau itu bagian pengadaan yang tahu,” kata Suarjaya, Rabu, 6 Mei 2020.

Dia mengklaim, alat itu baru digunakan di Banjar Serodakan. Karena ada perbedaan hasil yang “sangat jauh” dan melenceng, maka penggunaan VivaDiag sementara dihentikan. Peredarannya ditarik.

“Sementara ini rapid test tersebut kami tarik dan diganti dengan yang lain,” ujarnya.

Lebih jauh Suarjaya menginformasikan bahwa VivaDiag saat ini tengah diperiksa Kementerian Kesehatan. Karena itu, ia menolak mengomentari soal akurat tidaknya VivaDiag dalam mendeteksi Covid-19.