Ataturk jadi Nama Jalan, Mujahid 212: Apakah Test the Water untuk Gunakan Nama Lain, Misalnya Tokoh Komunis?

 

eramuslim.com  – Pengamat politik dan hukum mujahid 212, Damai Hari Lubis, setuju dengan penolakan nama tokoh sekuler Kemal Ataturk jadi nama jalan di Ibukota Negara, Jakarta. Ia juga sepakat dengan usulan Fadli Zon yang memilih mengabadikan nama tokoh Turki Fatih Sultan Mehmet II.

Berikut tulisan Damai Hari Lubis dalam rilisnya kepada gelora.co:

Perlu dicari dan digali siapa inisiatif awal pemberian nama jalan yang menggunakan nama Attaturk (asli pengusul) sehingga menimbulkan kegaduhan  yang dapat berakibat habiskan banyak enerji bangsa ini. Apakah usulan nama Attaurk ini bagian dari tes water dari  individu yang tidak jelas kepentingannya atau dari sebuah ‘kelompok’ tertentu sebagai alat monitoring reaksi publik/umumnya, sehingga jika lancar, akan datang lahir lagi usulan untuk menggunakan nama lain yang lebih kontroversial, contoh: ada muncul abadikan jalan di Jakarta atau kota besar lainnya dengan nama tokoh komunis Mao Zedong/ Mao Tse Tung atau Hitler, ini seumpamanya.

 

Selain setuju dengan penolakan yang disampaikan oleh Fadli Zon karena punya alasan yang tepat, memang fakta secara historis tentang jati diri Mustafa Kemal Attaturk yang dikenal sebagai tokoh sekuler dan semasa hidupnya sangat membenci budaya nan Islami lalu menghapusnya dengan paksa melalui segala cara. Maka usulan Fadli Zon untuk nama jalan di salah satu jalan raya Jakarta sebagai Ibukota Negara dengan menggunakan nama Fatih Sultan Mehmet  II adalah berdasarkan akal sehat.