BPN: Kalau Pemimpin Bekerja Untuk Rakyat, Tidak Akan Mengharapkan Tepuk Tangan

Namun Suhud menilai sebaliknya. Dia menganggap TKN tak layak mengklaim MRT sebagai prestasi Jokowi. Sebab menurut Suhud, ada andil pemimpin terdahulunya yang mengkaji proyek MRT.

“Sebaliknya, sangat tidak layak Pak Jokowi mengklaim MRT sebagai prestasi politiknya, MRT adalah proyek jangka panjang dan dimulai masa BJ Habibie menjadi Menristek. Proyek itu juga sudah dirintis Sutiyoso dan pembangunannya dimulai pada masa Fauzi Bowo. Jadi bagi kami sangat menyedihkan ketika mengetahui Pak Jokowi mengklaimnya. Apalagi terbukti Jokowi pernah menolak menandatangani hibah proyek MRT dari pemerintah pusat,” ujar Suhud.

“Kami harap Pak Jokowi berhentilah mengklaim hasil pembangunan sebagai buah kerjanya. Padahal sesungguhnya merupakan andil dan peran banyak pihak, termasuk para pekerja,” sambungnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan menulis ‘surat cinta’ untuk mengucapkan terima kasih kepada para pekerja pembangunan MRT Jakarta. Bagi Anies, peran para pekerja itu besar meski jarang tersorot.

Pesan itu diunggah Anies di akun media sosialnya pada Minggu (24/3), pada hari peresmian MRT Jakarta. Anies mengucapkan terima kasih kepada semua yang pernah bekerja membangun MRT. Dia pun secara khusus meminta nama para pekerja itu dicatat.

“Hari ini mungkin Anda di rumah, menonton di televisi atau membaca beritanya. Anda tidak berada di lokasi, tak menyaksikan langsung hasil kerja keras yang Anda lakukan. Tapi ketahuilah, tepuk tangan tadi membahana. Ribuan bertepuk tangan. Izinkan saya menegaskan bahwa tepuk tangan itu sesungguhnya untuk Anda, untuk tiap jiwa yang bekerja dalam senyap,” tulis Anies. (dtk)


BEST SELLER BUKU PEKAN INI, INGIN PESAN? SILAHKAN KLIK LINK INI :

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-diponegoro-1825-pre-order-sgera-pesan.htm