Catatan Muhammad Subarkah: Tangis Muslim Cina di Padang dan Magisnya Suara Adzan

Eramuslim.com – Boleh saja dahulu Sukmawati Soekarnoputri berpuisi ketus menyoal suara adzan yang katanya tak seindah suara kidung. Boleh saja, pada tahun 1888 Residen Banten merasa pekak kupingnya dan harus tergagap bangun dari ‘siesta’ (tidur siang) karena mendengar suara adzan dari surau di sebuah kampung dekat rumahnya.

Ya, semua boleh saja menafikan suara adzan. Apalagi pada Subuh hari banyak yang masing menganggap suara adzan mengganggu nyenyak tidur. Tapi pada kenyataanya bagi seorang Muslim yang dari lahir hingga mati mendengar suara adzan, maka suara panggilan shalat itu berkuatan menakjubkan. Magis!

Lalu apa buktinya? Yang paling nyata adalah peristiwa hari kemarin yang terjadi di Padang. Kala itu ada 15 orang turis Muslim asal China mengunjungi negeri ‘ninik-mamak’ itu. Apa yang teerjadi? Ternyata mereka menangis tersedu ketika mendengar suara adzan berkumandang. Ceritanya begini seperti yang dilaporkan wartawan ‘Republika’ yang ada di Padang, Febrian Fachri:

Sebanyak 15 orang wisatawan Muslim asal Kota Kunming, China siang ini, Rabu (29/1) berkesempatan melaksanakan shalat zhuhur di Masjid Raya Sumatra Barat (Sumbar). Sebanyak 15 orang wisatawan ini merupakan bagian dari 150 orang rombongan wisatawan asal China yang melakukan perjalanan wisata ke Sumbar sejak Ahad (26/1).