Pengamat politik Gde Siriana menilai, tulisan Denny yang menyertakan foto anak-anak santri dan dibubuhi kata ‘calon teroris’ sangat tendensius dan menghina.
“Saya pribadi nilai postingan @Dennysiregar7 sangat tendensius dan menghina. Yang santri baik-baik jauh lebih banyak dari teroris. Apalagi ditujukn kepada anak-anak yang belum paham arti terorism. Ini sudah mmbuat anak-anak tertekan mentalnya jika membaca tulisannya. @KPAI_official harus kritis,” tulis Gde Siriana di akun @SirianaGde.
Pakar komunikasi Eddy Effendi menegaskan bahwa buzzer semacam Denny Siregar (Desi) dan Ferdinand Hutahaean memang ‘protap’ pekerjaannya memang bikin keruh untuk mengalihkan isu.
“Kenapa ya kok urus orang gila seperti Desi dan Ferdinand. Jangan dikomen, jangan di-RT. Protap pekerjaan mereka, ya bikin keruh. Alihkan isu. Ini sih saran. Gak mau ya gakpapa,” tulis Eddy di akun @Effendi____.
Sebelumnya, Pimpinan Ponpes Tahfidz Alquran Daarul Ilmi, Ustadz Ahmad Ruslan Abdul Gani, menegaskan akan memproses kasus penghinaan santri Daarul Ilmi itu hingga Denny benar-benar dijebloskan ke penjara.
“Kita menuntut polisi membawa Denny Siregar ke Tasikmalaya dan dipenjarakan. Kalau tidak dipenuhi tuntutan kita, umat akan aksi besar-besaran di Tasikmalaya. Kita tunggu kerja polisi 14 hari. Kalau tidak ada (hasilnya), ya gimana lagi (aksi besar-besaran),” kata Ustadz Ruslan seperti dikutip republika (03/07).
