Diabaikan Pemerintah, Korban Gempa: Kita Seperti Anak Ayam Kehilangan Induk

Eramuslim.com – Warga pesisir pantai sebelah Timur Laut Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang berada dekat dengan episentrum gempa 6,9 Skala Richter, Minggu (19/8) malam, membutuhkan perhatian pemerintah.

Haris, salah seorang warga Dusun Labuhan Pandan Tengah, Desa Labuhan Pandan, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, mengungkapkan bahwa sejak gempa pertama yang terjadi pada akhir Juli itu warganya belum juga merasakan adanya peran pemerintah.

“Kita ini seperti anak ayam kehilangan induknya, kemana pemerintah. Ini bukan maksud mendiskreditkan pemerintah, tapi memang begitu kondisinya di lapangan,” kata Haris di Lombok, Kamis (23/8).

Apalagi pascagempa yang terjadi siang dan malam pada Minggu (19/8) lalu, pemilik sebuah yayasan pendidikan sosial bagi kalangan masyarakat kurang mampu ini melihat banyak warganya yang sudah trauma untuk kembali ke dalam rumah.

Untuk di wilayah dusunnya saja, terdata 60 bangunan yang roboh. Sisanya mengalami rusak ringan dan sedang.

“Kalau pun ada yang masih berdiri, itu kondisinya sudah rawan, ada gempa lagi, pasti roboh. Makanya warga lebih memilih tidur di luar,” ujarnya.

Karena merasa miris dengan kondisi warganya, Haris sejak gempa pertama mulai bergerak dan berinisiatif meminta bantuan kepada para relasinya. Bahkan sarana media sosial, tidak luput dari upaya dia untuk mendapatkan bantuan.