DPR: Gak Punya Duit, Pemerintah Mau Beli Pake Apa Saham PT. Freeport ?

Eramuslim – Anggota Komisi VII DPR RI, Eni Maulani Saragih, mengaku pesimis pemerintah Indonesia melalui PT. Inalum mampu membeli 51 persen saham PT. Freeport Indonesia. Bahkan, Eni memprediksi jika hal tersebut dilakukan maka, utang pemerintah akan semakin banyak.

“Indonesia tidak memiliki cukup uang untuk mengambil alih divestasi saham anak perusahaan Freeport-McMoran milik Amerika Serikat itu,” ungkap Politikus Golkar itu di Kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (31/01/2018).

Jika pemerintah tetap memaksakan dengan menugaskan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mengambil alih saham Freeport, dipastikan Inalum tidak akan mampu membayar secara tunai.

“Oke lah Inalum punya uang untuk membayar. Tapi saya yakini itu uang tidak ada cash. Pasti uang hutang,” sindirnya.

Diingatkannya, pemerintah tidak perlu memaksa untuk membeli saham Freeport yang sangat mahal. Karena, hanya buang-buang uang saja.

“Belum lagi, kalau kita sudah punya saham 51 persen. Kita juga setor modal untuk smelter. Begitu banyak uang yang kita buang, tapi uangnya sendiri enggak ada. Ngapain maksain diri untuk miliki saham Freeport yang begitu mahal. Kita seperti beli Tanah Air kita sendiri,” lirihnya.

“Kalau beli sahamnya dengan hutang, kapan uang kita kembali ?,” tanya dia.

Sebaiknya, saran dia, pemerintah membuat kontrak baru dengan perusahaan tambang tersebut. Karena, kontrak karya Freeport habis di 2021 mendatang.