Dr. Tony Rosyid: Anies Memang Beda!

Eramuslim.com – Naiknya Anies jadi gubernur DKI itu fenomenal. Pertama, Anies muncul belakangan, dan elektabilitasnya paling kecil versi survei. Beruntung ada debat. Faktor debatlah yang membuat Anies berkesempatan untuk menunjukkan kompetensi dirinya. Narasi dan literasinya menyadarkan rasionalitas warga Jakarta untuk menjatuhkan pilihan padanya.

Kedua, saat dilantik, Anies menyampaikan pesan dalam pidatonya untuk memperjuangkan “kaum pribumi” sebagai komunitas “wong cilik” yang seringkali tak diuntungkan oleh kebijakan penguasa. Dan Anies membuktikan apa yang diucapkannya itu. Selamatkan nelayan dari reklamasi, sterilkan moralitas masyarakat Jakarta dari Alexis dan sejumlah SPA ilegal, beri jaminan pedagang kaki lima, tukang becak dan ojek untuk mencari nafkah di Jakarta. Sampai disini, Anies konsisten dengan narasinya. Gak banyak bicara, tapi cukup kerjakan apa yang dibutuhkan oleh rakyat.

Ketiga, bela “wong cilik” memaksa Anies harus berhadapan dengan kapitalisme-kolonial. Mereka adalah mafia yang di belakang layar bisa mengendalikan jari-jari kekuasaan dengan kedekatan, lobi dan uangnya.

Peristiwa di GBK, ritual demo di depan balaikota, sorakan dan cemoohan di resepsi pernikahan serta saat berkunjung ke istana, hingga pemanggilan Anies oleh Bawaslu dicurigai publik adalah bagian dari risiko itu. Anies _face to face_ penguasa bukan rahasia lagi di mata rakyat.