Dua Mahasiswa Kendari Gugur, DPR Desak Jokowi Copot Wiranto dan Iriyanto

Eramuslim.com – Meninggalnya dua mahasiswa Kendari pada aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9), menyita banyak perhatian publik.

Atas kejadian itu, Wakil Ketua Komisi III DPR Erma Ranik mendesak kepada Presiden Joko Widodo untuk mencopot Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.

“Copot Menko Polhukam Wiranto karena terbukti gagal dalam melakukan antisipasi terhadap persoalan politik dan keamanan yang menjadi domain wilayah kerjanya,” ujar Erma melalui keterangan tertulisnya, Jumat (27/9).

Atas kejadian itu, Wakil Ketua Komisi III DPR Erma Ranik mendesak kepada Presiden Joko Widodo untuk mencopot Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.

“Copot Menko Polhukam Wiranto karena terbukti gagal dalam melakukan antisipasi terhadap persoalan politik dan keamanan yang menjadi domain wilayah kerjanya,” ujar Erma melalui keterangan tertulisnya, Jumat (27/9).

Politikus Partai Demokrat ini juga meminta kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut dengan tuntas peristiwa tersebut.

“Jika polisi menggunakan peluru karet, mahasiwa pasti tidak akan mati,” ungkapnya.

Erma juga meminta Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Iriyanto untuk dicopot dari jabatannya karena terbukti tidak profesional dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa.

Terakhir, dia juga mendesak kepada aparat kepolisian untuk lebih persuasif menangani demonstrasi, jangan dilakukan dengan kekerasan dan represif.

Hindari, karena akan menimbulkan korban. Indonesia adalah negara demokrasi,” pungkas Erma.

Dua mahasiswa Universitas Halu Uleo, Kendari, Sulawesi Tenggara yakni Randi (21) dan Yusuf Kardawi (19) meninggal dunia dengan luka tembak saat mengikuti aksi di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9). (Rmol)