Istana Hamburkan Rp.11,7 Miliar Untuk Seremoni HUT RI Ke-72

Eramuslim – Pemerintah Jokowi melalui Kementerian Sekretariat Negara nampak serius mempersiapkan momen sakral bagi bangsa. Ini terlihat dari sederet program yang dijalankan satuan kerja Istana Kepresidenan Jakarta.

Berdasarkan penelusuran Center for Budget Analysis (CBA), demi suksesnya perayaan HUT ke-72 RI, sedikitnya terdapat 36 proyek atau program yang dijalankan Istana Kepresidenan dengan total biaya sebesar 11 miliar lebih.

Kegiatan tersebut mulai dari yang remeh temeh, seperti pembuatan tanda petunjuk arah, pembuatan tanda pengenal khusus, sampai jamuan kudapan dan makanan.

Dari 36 proyek yang ada, tujuh di antaranya dilaksanakan dengan lelang sederhana. Adapun proyek sisanya dengan cara pengadaan langsung atau penunjukan langsung.

“Total secara keseluruhan anggaran yang disiapkan Kemensetneg untuk perayaan HUT ke-72 sebesar Rp 12.182.967.000. Adapun total anggaran yang dihabiskan diperkirakan lebih dari Rp 11.799.114.050,” ujar koordinator Investiasi CBA, Jajang Nurjaman, merinci kepada RMOL, Rabu (16/8).

Lebih lanjut Jajang memaparkan beberapa catatan CBA terkait penyelenggaraan HUT ke-72 RI di Istana Negara.

Pertama, ada beberapa proyek yang cukup menguras anggaran, misalnya terkait makan dan minum yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 1.523.285.000. Kemudian untuk dekorasi panggung dengan segala pernak-perniknya menghabiskan anggaran sebesar Rp 3.856.512.300.

Kedua, seperti sudah menjadi tradisi, pembelian terkait souvenir masih menjadi trend saat perayaan HUT RI.

Tercatat untuk belanja souvenir anggaran yang dihabiskan sebesar Rp 4.166.065.750 angka tersebut jauh lebih besar dibanding pengadaan souvenir di tahun sebelumnya sebesar Rp 1.848.000.000. Adapun sisa belanja lainnya terkait pakaian seragam petugas, pembelian ATK, serta alat kelengkapan lainnya.

Jajang mengkritik, seharusnya HUT RI dirayakan secara sederhana untuk menghormati para pahlawan yang rela berkorban untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan NKRI.

“Bukan untuk menghambur-hamburkan anggaran sebesar Rp 11,7 miliaran,” tegasnya.

Pengeluaran ini justru terkesan secara implisit pemerintah mengajak rayatnya untuk berbahagia, beruporia, dan berpesta pora menghabiskan anggaran sebanyak-banyaknya. Sejenak melupakan segudang permasalahan, seperti setiap tahun utang negara yang kian menumpuk sampai bulan Juni 2017 saja, sudah sebesar Rp 3.706  triliun, ditambah defisit APBN tiap tahun semakin meningkat.

“Dan, selamat mengheningkan cipta,” tutup Jajang. (Rmol/Ram)