Sekitar 500 orang yang tergabung dalam elemen-elemen dan ormas Islam melakukan aksi damai menolak intervensi AS terhadap kebijakan pemerintah Indonesia, serta menolak kedatangan Menlu AS Condoleezza Rice ke Indonesia.
Sekjen Forum Umat Islam Muhammad Al-Khathath menegaskan, kedatangan Rice ke Jakarta selain bertujuan untuk memantapkan demokrasi dan HAM, membangun kerjasama kontra terorisme juga mempunyai agenda rahasia berupa penandatanganan non surrender agreement yang memberikan kebebasan pada AS untuk bertindak zalim di Indonesia. Selain itu, kedatangan Menlu AS juga sebagai upaya AS yang ingin menguasai Blok Cepu.
"AS jangan mengajari Indonesia tentang demokrasi dan HAM, karena telah terbukti di berbagai negara sikap dan standar ganda AS serta negara-negara Barat lainnya hanya menyengsarakan kehidupan umat Islam," kata al-Khathath disela-sela aksi di depan Kedubes AS, Selasa (14/3).
Ia menyatakan, kerjasama kontra terorisme hanya akal-akalan AS untuk menjegal laju pergerakan perjuangan penerapan syariah Islam serta untuk memojokkan umat Islam dan kalangan aktivis pesantren.
Di tempat yang sama, anggota Hizbut Tahrir Indonesia Ustadz Hijrah mengatakan, aksi ini merupakan bentuk sambutan kedatangan AS ke Indonesia. Karena telah terbukti di manapun AS menginjakkan kaki, pasti akan menyebabkan negara yang bersangkutan mengalami kesulitan. Ustadz Hijrah mempertanyakan rencana kunjungan AS ke sekolah Islam. Hal ini merupakan suatu bentuk intervensi AS yang sangat nyata.
"Kunjungan ke sekolah Islam apa hubungannya? Dia bukan ulama, ini indikasi bahwa AS sudah jauh mencampuri urusan negara kita. Condoleezza go to hell," teriaknya.
Aksi di depan kedubes AS hari ini, dikawal ketat barikade gabungan kepolisian dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat, dengan jumlah personil sekitar 1.000 orang. Dalam antisipasi aksi unjuk rasa itu, aparat kepolisian menyiapkan dua mobil water canon, satu mobil tahanan dan memasang barikade kawat berduri di depan pagar kantor kedutaan AS di jalan Merdeka Selatan.
Mereka yang ikut aksi antara lain dari FPI, KISPA, MMI, Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia, Gerakan Pemuda Islam, Partai Bulan Bintang dan Angkatan Misi Islam. Aksi dilanjutkan dengan long march dari depan kedubes AS ke Istana Merdeka melewati Gambir. Aksi berjalan damai dan arus lalu lintas tidak terganggu. (nofell)