Erdogan Telpon Raja Salman dan Para Pemimpin Dunia Untuk Hentikan Kebiadaban Zionis di Palestina

Erdogan-2Eramuslim.com – Presiden Turki, Tayep Rejep Erdogan mengingatkan penjajah Israel hentikan kejahatan terhadap Al-Quds dan Al-Aqsha, kejahatan ini tak bisa diterima.

Hal itu disampaikan Erdogan melalui delegasi urusan keagamaan Turki, Muhammad Qormaz saat pertemuan di Makkah dengan delegasi Palestina, yang memaparkan kejahatan Israel di Masjidil Aqsha selama beberapa hari lalu.

Qormaz menegaskan, Presiden Erdogan melakukan komunikasi dengan Raja Salman, Presiden Perancis dan Kanselir Jerman untuk menghentikan kejahatan Israel.

Dalam pertemuan dengan delegasi Palestina, Qormaz mendiskusikan solusi bersama, setelah sebelumnya pernah berkunjung ke Gaza bersama delegasi lainnya, dan hampir dicekal masuk Gaza oleh pihak Israel. Qormaz mengapresiasi kegigihan para pejuang di Gaza menghadapi penjajah Israel, ditegaskannya bahwa Turki belum menunaikan kewajibannya secara sempurna untuk Gaza.

Sementara itu delegasi Palestina diwakili Dirjen Wakaf Palestina, Mundzir Ghomari dan dua orang lainnya, Yusuf Farhat dan Anwar Abu Syawis.

Ghomari menyampaikan apresiasi bagi rakyat dan pemerintah Turki atas dukungannya terhadap persoalan Palestina.

Kondisi terakhir di Al-Quds dipaparkan Ghomari berupa kejahatan setiap hari terhadap Masjidil Aqsha, penjajah Israel memanfaatkan kesibukan internal umat Islam di negara masing-masing, dengan menyerang Masjidil Aqsha.

Ghomari mengapresiasi sikap Turki dalam melindungi Al-Aqsha, dan perannya di forum internasional serta sikap Presiden Erdogan dalam membela persoalan Palestina.

Dukungan Turki bagi warga di Gaza dan sejumlah proyek kemanusiaan dan pembangunan 9 buah masjid serta sekolah di Gaza sangat bermanfaat bagi warga di sana.

Saat ini kondisi di Al-Aqsha sangat tidak kondusif, kejahatan terus dilakukan pasukan Israel dan gerombolan yahudi, bersamaan dengan hari raya yahudi sejak awal pekan ini, penyerbuan dilakukan secara masif, untuk membagi 2 Al-Aqsha, waktu dan tempat, serta melarang kaum muslimin memasukinya.(ts/infopalestina)