Fitnah terhadap Mayjen Soenarko jadi Trigger Satukan Purnawirawan TNI AD

Eramuslim.com –  Ada hikmah di balik fitnah yang dialami mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Mayjen (Purn) Soenarko. Tuduhan bahwa Soenarko merencanakan tindakan makar telah menjadi trigger yang membuat purnawirawan TNI AD kembali menjalin komunikasi satu dengan lain.

Tuduhan yang dialamatkan kepada Soenarko dinilai berlebihan dan tidak masuk akal, bahkan dapat dikatakan menjurus kepada fitnah.

Begitu dikatakan salah seorang mantan anak buah Soenarko, Kolonel Inf. (Purn) Sri Radjasa Chandra dalam perbincangan dengan redaksi beberapa saat lalu (Kamis, 31/5).

Soenarko yang lahir di Medan pada tanggal 1 Desember 1953 menamatkan pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) pada tahun 1978. Sejak menyelesaikan pendidikan di Magelang, Soenarko sudah bertugas di Kopassus yang ketika itu bernama Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha).

Jabatan Danjen Kopasus didudukinya dari tahun 2007 hingga 2008. Setelah itu Soenarko mendapat kepercayaan menjadi Panglima Daerah Militer Iskandar Muda di Nanggroe Aceh Darussalam dari tahun 2008 hingga 2009.

Itu bukan kali pertama Soenarko bertugas di Aceh. Sebelumnya dia juga pernah menjadi Asisten Operasional Kasdam Iskandar Muda.  Setahun  setelah bertugas sebagai Pangdam Iskandar Muda, Soenarko mendapatkan tugas baru yakni sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) antara 2009 hingga 2010.