Fuad Bawazier: Kini Terlambat, Jokowi Yang Memulai Kelesuan Ekonomi Ini dan Dia Akan Tuai Hasilnya

Jokowi4Eramuslim.com – Mantan Menteri Keuangan di era Suharto, Fuad Bawazier, menegaskan jika kelesuan  perekonomian Indonesia saat ini dimulai dari kebijakan Presiden Joko Widodo yang menaikkan harga BBM, sesaat setelah dia terpilih. Fuad menilai, Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II yang diluncurkan Jokowi beberapa waktu lalu menyiratkan kalau pelemahan ekonomi hanya bisa diselamatkan oleh para pemegang modal besar. Padahal, investor tidak merespon kebijakan ini.

“Sehingga bingung juga, karena mereka yang diharapkan bisa memperbaiki tidak merespon dengan baik. Ekonomi sendiri sudah terlanjur lesu, dimulai oleh kebijakan pemerintah Jokowi sendiri. Tidak sadar atau tidak mengerti langsung dihajar sendiri dinaikan harga BBM. Di mana imbasnya pasar menjadi sepi,” kata Fuad dalam diskusi di Restoran Dua Nyonya, Cikini, Jakarta, (4/10).

Selain itu, Fuad juga menilai Paket Kebijakan tidak ‘senendang’ seperti yang diklaim Jokowi. Seperti dalam kebijakan pengurusan izin investasi atau usaha dari delapan hari dipangkas menjadi tiga jam, serta paket pengurangan pajak penghasilan badan perusahaan diberikan selama 20 tahun. Semuanya gak ngefek.

“Itu engga ada esensi apa-apa. Padahal delapan hari juga engga ada yang mengeluh. Kebijakan yang membohongi diri sendiri. Misalnya lagi pengurangan pajak perusahaan diberikan selama 10 tahun. Sekarang paket baru diberikan 20 tahun padahal 10 tahun saja sudah malas. Yang diberikan dalam paket adalah barang yang tidak dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.

Karena itu, dia menyarankan beberapa kebijakan yang diyakini bisa lebih mendorong perekonomian dan direspon positif oleh masyarakat. Pertama, pemerintah tidak perlu mengusut asal usul uang modal usaha masyarakat. Paling tidak, jelas Fuad, masyarakat bisa mendaftarkan usaha-usahanya dan memastikan aktivitas perdagangan bisa dimonitor oleh pemerintah.

“Kemudian, turunkan harga BBM. Jangan rakyat yang mensubsidi pemerintah. Selanjutnya, turunkan tarif dasar listrik. Kalau yang rumah tangga bisa punya kelebihan uang untuk konsumsi,” tutupnya.

Jokowi memang telah menabur angin, maka dia sendiri yang akan tergulung badai. (ts)