Habib Rizieq: Pembubaran Ahmadiyah Tidak Langgar HAM

Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Al-Habib Muhammad Rizieq Shihab menegaskan, Ahmadiyah bukan saja hanya sekadar sesat tetapi murtad dan kafir, karena mereka sudah melanggar Usuluddin (pokok-pokok ajaran Islam).

"Terus terang saya tegaskan, kenapa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan wakilnya Jusuf Kalla tak mengindahkan seruan umat Islam, agar Ahmadiyah dibubarkan, ini semua karena SBY-JK pengecut, takut dituduh melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Mereka berdua sudah tidak peduli lagi kepada pemeliharaan kemurnian aqidah Islam. Lebih dari itu SBY punya tujuan khusus untuk memuluskan target tahun 2009, " katanya di Jakarta, Rabu(30/1)

Ia menilai, pelarangan Ahmadiyah dikhawatirkan bisa merusak citra SBY yang dianggap tidak demokratis dan melanggar HAM.

Padahal jika bicara soal pelanggaran HAM, Habib Rizieq mengatakan, seluruh dunia Islam selama ini sudah menolak Ahmadiyah berdiri di negara-negara mereka, tapi sampai kini tidak ada satu pun dikatakan melanggar HAM.

Sebagai contoh Saudi Arabia, secara tegas melarang, tapi PBB tidak pernah mengatakan Saudi Arabia melanggar HAM. Bahkan, lanjutnya, di tempat lahirnya Ahmadiyah itu sendiri pun, yaitu di India dan Pakistan juga dilarang, tapi India dan Pakistan sampai hari ini tidak pernah dituntut melanggar HAM oleh PBB. Begitu juga di Malaysia, Brunei Darussalam, juga melarang Ahmadiyah, tapi tidak pernah dinyatakan melanggar HAM.

"Begitu juga di Malaysia, Brunei Darussalam, juga melarang Ahmadiyah, tapi tidak pernah dinyatakan melanggar HAM. Jadi alasan melanggar HAM, itu adalah alasan terlalu mengada-ada, "tegasnya.

Karena itu, FPI menyerukan umat Islam Indonesia di mana saja berada, jika SBY-JK tidak mengambil tindakan tegas untuk segera melarang Ahmadiyah di Indonesia, maka SBY-JK tidak pantas untuk dipilih lagi oleh rakyat Indonesia sebagai pemimpin di negara yang mayoritas berpenduduk muslim, dan negara muslim terbesar di dunia ini.

"Ini saya katakan, karena sejak dulu, bahkan dari sejak zaman penjajahan dan kemerdekaan, para pahlawan kita bersama rakyat Indonesia butuh pemimpin yang berani, tegas, demi kemaslahatan umat negeri ini, "tambah Habib Rizieq. (novel/htol)