Jalan Ditutup saat Pelantikan Jokowi, Omzet Pedagang Turun

Kata Dede, dia biasa membawa pulang hingga Rp500 ribu saat berjualan di keramaian. Jualannya pun tak lama. Saat ada keramaian, dia mengaku hanya berjualan sekitar 1 hingga 2 jam. Dagangannya selalu cepat habis. Namun hari ini ia mengaku sudah berjualan sejak 11.00 WIB, dan dagangannya masih banyak.

“Sepi sih ini. Kalau ramai kan cuma sebentar biasanya. Ini sih kayaknya di bawah Rp500-[ribuan]an lah,” ungkapnya.

Sama seperti Dede, Junadi (37) juga mengaku penghasilannya berkurang. Junaidi yang biasa berjualan di Sudirman, sesekali datang ke flyover Ladokgi saat ada keramaian. Di sana dia menjajakan rujak.

Ia bercerita biasanya meraup untung bersih Rp100ribu-an jika berjualan di flyover Ladokgi. Namun berharap ramai hari ini, dagangan Junadi malah sepi.

“Sepi nih. Sabar saja lah. Ini kan jalanan juga sepi,” ucapnya.

Tak semua pedagang penghasilannya menurun. Di kawasan Medan Merdeka Barat, dekat Istana Negara, ratusan pedagang justru mendapat ‘durian runtuh’.

Sekitar 160 pedagang nasi goreng diborong oleh para relawan Jokowi. Mereka diminta menjajakan dagangannya secara gratis kepada masyarakat.

Sofi, Panitia Koordinator Konsumsi dari kelompok relawan Jokowi yang mengkoordinir ratusan pedagang nasi goreng di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat, menyebut acara bagi-bagi nasi goreng ini merupakan langkah untuk menyambut Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin seusai dilantik.

“Pak Jokowi kan inginnya kegiatan ini sederhana, khidmat. Cuma kayaknya kalau Pak Jokowi lewat, selayaknya orang habis dilantik saja disambut. Masa kita relawan tidak menyambut,” tuturnya.

Sofi mengatakan pesta nasi goreng itu merupakan insiatif dari kelompoknya yang terdiri dari 35 ribu relawan dari 458 organisasi masyarakat. Biaya konsumsi ditanggung oleh kelompoknya. [cnn]