Jokowi Minta Santri Tingkatkan Kualitas, Kalau Presiden Kualitasnya Bagaimana?

jokowi-jenderal-2-1-1-1Eramuslim.com – Bukan hal yang aneh jika para santri menguasai setidaknya dua bahasa asing yakni bahasa Arab dan bahasa Inggris. Namun oleh Presiden Joko Widodo, itu dianggap belum cukup. Sebab itu Jokowi minta para santri menjadikan hari peringatan  Isra Miraj sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas demi memenangkan persaingan, khususnya dalam menghadai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).  Jokowi betul, santri harus lebih tingkatkan kualitas dirinya sendiri, tidak cukup dengan menguasai dua bahasa asing.
“Sekarang yang namanya persaingan itu bukan lagi individu dengan individu, kota dengan kota, tapi negara dengan negara,” kata Presiden saat menghadiri peringatan Isra Miraj di ‎Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API), Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (4/5) malam.
Presiden berpesan kepada para santri untuk bersungguh-sungguh dalam menghadapi persaingan. Kalau mau berdagang, kata Jokowi, maka berdaganglah dengan sungguh-sungguh. Kalau jadi nelayan, jadilah nelayan yang  profesional.
“Geluti profesi itu dengan sungguh-sungguh tanpa ada keterpaksaan, sehingga bekerja itu dengan iklas dan tenang,” ujarnya.  Jokowi lantas menceritakan  kiat-kiatnya sewaktu muda dalam memenangkan persaingan. Dahulu, kisah Jokowi, karena dia tidak memiliki modal berlebih, maka ia harus bekerja dan belajar lebih keras.
“Kalau teman saya belajar dua jam, saya belajar empat jam, karena saya tidak punya modal apa-apa, yang harus kita maksimalkan ya diri kita sendiri,” ucapnya.
Jokowi yakin para santri bisa meningkatkan kualitas dirinya. Dia juga optimistis para santi akan menjadi aset bangsa dan bisa membawa Indonesia memenangkan persaingan. Sayang tidak ada santri yang bertanya, apakah jika jadi presiden maka jadilah presiden yang profesional dan kualitasnya mumpuni? Apakah sosok Jokowi itu sudah layak memenuhi kriteris seorang presiden yang profesional? (ts)