Ketua RT dan RW se-Tanah Abang Lakukan Perlawanan Terhadap Ahok: Kita Bukan Budaknya Ahok, Tapi Pelayan Warga

ahok gubernur podomoroEramuslim.com – Para Ketua RW se-Tanah Abang, Jakarta Pusat dengan terang-terangan melakukan perlawanan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Mereka dengan tegas menolak SK Gub No 903 Tahun 2016 tentang pelaporan melalui aplikasi Qlue. Dalam SK itu, semua RW diwajibkan dalam sehari tiga kali melaporkan kegiatan di wilayahnya.

“Setelah kami berdiskusi panjang, semua Ketua RW dan RT yang ada di Tanah Abang ini menolak SK Gub tentang Qlue. Kita ini bukan budaknya Ahok,” tegas Ketua RW 12 Kebon Melati, Agus Iskandar di Jakarta, Selasa (9/5).

Didampingi Wakil RW 12 Kebun Melati, Poly Siahaya, Agus menambahkan dalam pertemuan yang dihadiri para perwakilan RT dan RW sebanyak 67 orang itu, semua pengurus RT dan RW sepakat menolak SK Gub tentang Qlue itu.

Syarifudin, Ketua Rw 05 Kelurahan Kebon Melati menjelaskan, aplikasi Qlue itu sangat membebankan para ketua RT dan RW. Sebab, tugas RT dan RW adalah melayani warga dan bukan melayani Ahok semata.

“Bila langkah kami menolak SK Gub tentang pelaporan menggunakan aplikasi Qlue ini dianggap bertentangan, silakan saja Ahok memecat kami atau mengambil stempel RT maupun RW. Kami ini bukanlah PNS yang seenaknya bisa dimarahin Ahok,” sesal Syarifudin.

Sementara itu, Poly Siahaya mengaku pertemuan forum RT dan RW se-Tanah Abang tersebut berlangsung aman dan tertib. Sebab, apa yang diputuskan dalam rapat itu merupakan suara bersama.

“Kami akan menyurati Ahok soal penolakan menggunakan Qlue ini. Dan kami pun siap menerima resiko apa pun yang akan dijatuhkan pemprov DKI,” jelas Poly.(ts/pm)