Komentar BW Tentang Kesaksian Keponakan Mahfud MD Yang Bikin Geger: Ngeri Coi

Dari kesaksian yang disampaikan Hairul Anas, menurut Bambang Widjoyanto dalam wawancara dengan salah seorang jurubicara 02, Vasco Ruseimy, untuk akun Youtube Macan Idealis, ada tiga hal utama yang harus digarisbawahi.

Pertama, tentang pernyataan dalam materi pelatihan yang disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bahwa kecurangan adalah bagian dari demokrasi.

Kedua, dalam pelatihan itu peserta training pemenangan juga diminta untuk menggunakan kalimat-kalimat yang mengatakan pasangan Prabowo-Sandi adalah ekstrim dan radikal. Materi ini disampaikan oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto dan Gubernur Jawa Tengah Gandjar Pranowo.

Terakhir adalah pernyataan bahwa struktur pemerintah harus dikuasai untuk kemenangan pasangan capres-cawapres Jokowi-Maruf Amin.

“Makin dinihari kok makin on fire,” ujar Bambang.

“Maksudnya apa kata-kata ini? Apakah maksudnya menjustifikasi lu boleh melakukan kecurangan dalam proses demokrasi, atau ini sekadar wacana saja?” sambung Bambang.

Dia mengatakan, isu kecurangan sebagai bagian dari demokrasi ditempelken dengan pernyataan perang total.

“Di dalam presentasi itu juga dikatakan ada medan peperangan. Ada situasi perang yang dibangun melalui diksi-diksi di dalam training sebagai motivasi dan dikemukakan pejabat-pejabat publik. Ngeri coi. Ngeri,” ujar Bambang.(kl/rmol)