Mahasiswa: Jokowi Tidak Mampu Sejahterakan Rakyat!

jokowi-bengongEramuslim.com – Ungkapan ketidakpuasan dan kekecewaan atas kinerja pemerintahan Joko-JK terus terjadi di banyak tempat. Ribuan mahasiswa juga terus menyuarakan hal yang sama. Pada Rabu siang tadi (11/11), misalnya, Badan Eksekutif Mahasiswa se-Tanah Air menggelar demokstrasi menyuarakan hal yang sama dan menuntut Joko-Jusuf Kalla mundur dari jabatannya sebagai presiden dan wakil presiden.

Menurut  Koordinator BEM Lintas Pulau se-Tanah Air, Zainuddin, lewat siaran pers-nya sebelum menggelar aksi, sekarang ini UUD 1945 tidak lagi menjadi landasan, semangat Pancasila tak lagi menjadi spirit, Trisakti sekadar retorika politik semata, Nawacita jadi dukacita.

“Kedaulatan semakin jauh dari kenyataan. Kebijakan ekonomi di bawah pemerintahan Jokowi-JK malah semakin liberal,”  kata Zainuddin.

Bukannya memperjuangkan kesejahteraan rakyat, tambahnya, pemerintahan Joko-JK justru membuka keran liberalisasi di semua sektor. Kemudian BBM disesuaikan dengan harga pasar, membuka keran investasi seluas-luasnya ditunjang dengan paket deregulasi yang cenderung “menjual” daripada menguntungkan negara. “Janji mengembangkan mobil nasional nyatanya tidak. Alih-alih menciptakan lapangan kerja baru malah menggelar karpet merah kepada ribuan pekerja asing. Rupiah menembus angka Rp 13.000 per dolar. Memperpanjang izin ekspor kepada PT Freeport walaupun melanggar Undang-Undang Minerba, dan menjamin perpanjangan Kontrak Karya PT Freeport yang jelas-jelas melanggar undang-undang,” tuturnya.

Mereka juga mencatat, di bawah pemerintahan Joko-JK, kondisi perpolitikan nasional semakin gaduh karena lemahnya leadership Joko. Di era Joko pula, kata Zainuddin lagi, Republik Indonesia layaknya republik multipilot.

“Sebab, Jokowi tidak bisa melepaskan diri dari kepentingan elite politik dan para pemilik modal besar di belakangnya,” tuturnya.

Namun, ketika berdemonstrasi, mereka dihadang oleh polisi, yang jumlahnya lebih banyak dari mereka. Seolah unjuk rasa dan penyampaian pendapat adalah hal yang haram di negeri ini, para mahasiswa itu dilarang untuk melakukan aksinya di depan istana. Mereka digiring ke dalam lingkungan Monumen Nasional dan dilarang keluar dari lingkungan Monas. Akibatnya, sempat terjadi ketegangan antara para mahasiswa itu dan aparat kepolisian.

“Jokowi tidak bisa menyejahterakan rakyat! Kami mahasiswa menjalankan social control!” kata seorang mahasiswa yang ikut demonstasi tersebut.(ts)