Kisah Bersyahadatnya Mualaf Asal Nias

Eramuslim – Sejatinya memang tidak mudah untuk berpindah keyakinan begitu saja. Seperti yang dialami seorang mualaf Nur Adiba.

Sudah setahun ini Nur Adiba resmi menjadi seorang mualaf. Ia mengaku untuk menjadi mualaf menerima banyak sekali cobaan yang bertubi-tubi di depan matanya. Namun ia berusaha tetap istiqomah.

Perempuan asal Nias, Sumatera Utara ini duduk di bangku kuliah di salah satu universitas di Jakarta. Ia menceritakan perjalanan ajaibnya hingga akhirnya menjadi seorang Mualaf kepada Okezone.

Awal mulanya ia memeluk Islam bermula ia sering berkumpul dengan teman-temannya yang muslim. “Teman-teman saya orang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). (Red. saya gabung) yang namanya anak rantauan kan ada aja, cari cara bagaimana dia bisa hidup, bisa makan,” kata Nur Adiba kepada Okezone saat ditemui di Masjid Darussalam Kota Wisata kemarin.

 

Adiba juga sering berkumpul dengan teman-temannya yang mayoritas adalah muslim. Melihat teman-temannya salat dan lainnya. Ia pun sebenarnya terbesit untuk masuk Islam sejak dua tahun lalu.

Namun ia masih ragu terhadap keinginannya untuk menjadi mualaf. Mengingat seluruh keluarganya non muslim.

Lalu suatu ketika ia terbangun dari tidur, tiba-tiba seluruh badannya tidak bisa bergerak dan hanya matanya saja yang terbuka. Dan di atas wajahnya muncul sosok laki-laki berjanggut, wajahnya bersih, kemudian laki-laki itu tersenyum manis kepadanya.

“Anehnya kaki dan tangan saya enggak bisa gerak, (mata) kebuka ada orang jenggotan, putih, bersih banget mukanya. Enggak tahu itu orangnya, enggak bisa digambarin. Dia datang ke saya senyum, pas bangun kepengen baca surat yassin,” paparnya.