Mencoba Memahami Skenario Allah

Tapi Allah punya skenario yang tak terduga. Lombok diguncang gempa tsunami sehingga porak poranda. Dampak psikologis, membuat TGB lumpuh pengaruhnya, ditambah lagi sampai sekarang bantuan untuk lombok tak terealisasi.Beliau tak berkutik untuk menggiring masyarakat NTB agar mendukung Jokowi.

Inilah skenario Allah non logika yang menjadi fakta

2. La Nyala Mattaliti yang menyeberang dari kubu Prabowo ke kubu Jokowi, terlalu percaya diri bisa menggiring masyarakat Madura untuk memilih Jokowi. Saking yakinnya dan untuk meyakinkan publik, dia sesumbar kalau Prabowo menang di Madura, siap potong leher. Pernyataan kontroversi itu menjadi blunder. Masyarakat Madura tersinggung. Mereka marah. Ketersinggunan mereka terhadap Jokowi yang menggagalkan Mahfud MD jadi cawapres belum sembuh malah disiram bensin lagi dengan sesumbar La Nyala. Akibat sesumbar tersebut, masyarakat Madura menjadi semakin solid mendukung Prabowo.

Inilah skenario Allah non logika yang menjadi fakta.

3. Akrobat politik mengejutkan dilakukan Yusril Ihza Mahendra. Ia yang sering melontarkan kritik pedas dan tajam kepada Jokowi, tiba-tiba menyeberang, menyatakan diri siap menjadi pengacara Jokowi.

Waktu pun berputar. Kasus pembebasan Ustadz Abu Bakar Baasyir jadi perbincangan. Beliau akan dibebaskan dari hukuman penjara. Yang berperan menjadi mediator adalah Yusril. Tapi tak menyangka. Tanggal 20 Januari, Presiden Jokowi menyatakan akan membebaskan UABB, dua hari kemudian, yakni tanggal 22 Januari, Presiden Jokowi menganulir pernyataannya. UABB batal dibebaskan. Yusril paling terpukul. Reputasinya hancur. Di kubu Jokowi tak berarti. Di kubu Prabowo telanjur mengkhianati.

Inilah skenario Allah non logika yang jadi fakta.

Sesungguhnya pada yang demikian itu (TGB, La Nyala, YIM) terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang beriman, yang merenung, dan mau mengambil pelajaran. (*)

Oleh: Rafa Razfa

[source]

——-

Buku pilihan pekan ini,  silahkan pesan stok terbatas , klik ini :

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-preorder-edisi-revisi-penyempurnaan-digest-12-imperialisme-kuning.htm