Mengapa AngkaPerceraian Tinggi Saat Pandemi Covid-19

Eramuslim – Ketua Umum Nasyiatul Aisyiyah, Diyah Puspitarini mengatakan, terdapat sejumlah alasan dibalik meningkatnya angka perceraian selama pandemi. Salah satunya didasari oleh faktor internal keluarga.

“Memang banyak hal yang dapat menjadi alasan, salah satunya faktor internal keluarga jadi komunikasi yang tidak maksimal antara suami dan istri, itu juga menjadi perhatian,” ujar Diyah kepada Republika, Rabu (26/8).

Selain itu, faktor eksternal juga dapat menjadi alasan dibalik maraknya kasus perceraian yang terjadi, kata Diyah. Terbatasnya ruang gerak selama pandemi menyebabkan kejenuhan tersendiri, sambungnya.

“Karena di masa pandemi seperti sekarang memang menjadikan seseorang yang aktif beraktivitas di luar menjadi berkurang dan terbatas geraknya karena harus lebih lama menghabiskan waktu di rumah, itu juga menjadi kejenuhan tersendiri,” ujarnya.

Selain itu, faktor ekonomi juga menjadi alasan kuat banyaknya pasangan yang memilih untuk berpisah. Mengingat banyaknya karyawan yang terpaksa harus kehilangan pekerjaan akibat pandemi.

“Lalu faktor ekonomi, munculnya pandemi ini kan juga menurunkan produktivitas ekonomi baik lokal maupun global, jadi mereka yang terdampak PHK menjadi salah satu faktor pula,” kata dia.

Sebelumnya, Panitera Pengadilan Agama Soreang Ahmad Sadikin membenarkan antrean yang terlihat di dalam video tersebut. Menurut dia, antrean warga di pengadilan Agama Soreang bukan hanya untuk mendaftarkan gugatan namun untuk yang lainnya. “Bukan hanya yang daftar (gugatan) saja tapi yang sidang yang ngambil produk dan memang hari ini sangat banyak,lahan parkir sempit,” ujarnya saat dihubungi, Senin (24/8).