Nusron ajak Imam Masjid dan Ustazah se-Jatim Abaikan QS. Al-Maidah 51

Eramuslim.com – Politikus Partai Golkar Nusron Wahid mengajak imam masjid dan ustazah majelis taklim se-Jakarta Timur untuk mendoakan agar pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat menang di Pikada DKI Jakarta putaran kedua.

“Mari kita bersama-sama doakan Ahok-Djarot agar menang di Pilgub putaran kedua,” kata Nusron dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (27/3), seperti dilansir dari Antara.

Nusron yang melakukan istigosah insaniyah di Ciracas, Jakarta Timur pada Minggu malam (26/3) juga memberikan arahan kepada mereka untuk menjaga ukhuwah Islamiyah (persaudaraan berdasarkan agama) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan berdasarkan kemanusiaan).

Menurut dia, menjaga keduanya merupakan bagian dari syarat untuk menjadi muslim ahlussunnah wal jamaah.

“Dalam hadis riwayat Ibnu Umar disebutkan, untuk menjadi ahlussunnah wal jamaah adalah tidak mengkafirkan ahlul kiblat yang lain. Untuk itu, harus menjaga ukhuwah Islamiyah,” kilah Nusron kepada para imam masjid dan ustazah se-Jakarta Timur.

Dalam kesempatan itu Nusron juga mengimbau agar para imam masjid dan ustazah turut serta menyampaikan pada jamaah agar tidak perlu takut dianggap kafir dalam memilih salah satu pemimpin tertentu. Padahal yang menyatakan melarang umat Islam mendukung dan memilik pemimpin kafir, an jika itu dilakukan maka hukumnya murtad, adalah Allah Swt di dalam QS. Al-Maidah 51 dan banyak ayat lainnya.

Menurut Nusron, memilih pemimpin tak melulu mengedepankan faktor agama. Ia pun menukil perkataan salah satu pemikir Islam Abad Pertengahan, Ibnu Taimiyah, mengenai pentingnya mempertimbangkan sifat adil dalam memilih pemimpin.

“Kata Ibnu Taimiyah, memilih pemimpin itu yang utama adalah adil. Kalau ada muslim yang adil, bagus. Kalau ada muslim belum terbukti adil, ya yang terbukti adil saja. Jadi, intinya yang adil dan maslahat. Ahok terbukti adil dan membawa maslahat,” ujarnya tanpa menyinggung keadilan macam apa yang melakukan banyak penggusuran teradap rakyat kecil namun melakukan pembelaan mati-matian terhadap para cukong.

Pernyataan Nusron tersebut disepakati oleh Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, Ahmad Zahari. Menurut dia, pemimpin harus sosok yang memihak pada kepentingan muslim, bukan hanya yang seolah-olah paling muslim. Tentu saja pendapat ini bertentangan dgan kitab suci Al-Qur’an.

“Kami sepakat pilih pemimpin yang menyejahterakan imam masjid,” kata Zahari.

Nusron Wahid saat ini menjabat sebagai Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Indonesia I (Jawa dan Sumatera) DPP Partai Golkar. Di Pilkada DKI Jakarta, Golkar adalah salah satu partai pendukung Ahok-Djarot bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, PPP versi Djan Faridz, NasDem, dan Partai Hanura.

Dengan terang-terangan mendukung dan milih Ahok, maka dalam sesuai dengan QS. Al-MAidah 51, maka Nusron dan orang-orang yang mengikutinya nyta-nyata telah menjadi satu bagian atau satu kelompok dengan Ahok, yakni Non-Muslim. Keluar dari Islam. Ini firman Allah Swt.

Peningkatan Suara Anies-Sandi

Sebelumnya, calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga terus memperkuat basis pemilihnya di kawasan Jakarta Timur, dengan salah satunya mengunjungi kawasan Cilangkap. Menurutnya, penguatan itu dilakukan agar perolehan suara dapat ditingkatkan.

“Kami datang ke beberapa wilayah, ada tempat kami (untuk) meneguhkan dan memastikan suara,” kata Anies saat ditemui di Cilangkap, Jumat (24/3).

Wilayah Jakarta Timur memang menjadi basis dari Anies dan pasangannya, Sandiaga Uno. Pada putaran oertama, keduanya meraih suara total 41,7 persen suara, mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (38,8 persen) dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (19,4 persen).(jk/pm)