PAN: Survey Yang Masih Saja Menangkan Ahok Tidak Kredibel

ahok populi centerEramuslim.com – Rilis survei Populi Center yang mengunggulkan calon incumbent Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak memotret dengan benar kondisi di lapangan.
“Saya kira itu survei lucu-lucuan lah, tidak bisa dijadikan rujukan. Survei itu kepentingan politik Sunny Cs lah dan keperluan Ahok,” kata Wakil Sekertaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Ahmad Yohan, Selasa (26/4).
Diketahui, salah satu Dewan Penasihat Populi Center adalah Sunny Tanuwidjaja. Dan semua sudah tahu, Sunny merupakan staf khusus Gubernur Ahok. Makanya, kata Yohan, survei yang memenangkan Ahok itu hanya merupakan kepentingan politik Ahok belaka.
Karenanya, menurut dia, survei tersebut tidak bisa dijadikan sebagai rujukan.
“Ya itu cuma ketakutan Ahok popularitasnya semakin turun, karena banyak tindakan-tindakan tidak populis yang dilakukan oleh Ahok itu loh, sehingga mereka mencoba menaikkan atau merilis survei-survei seolah-olah Ahok itu masih kuat sehingga dapat mempengaruhi masyarakat yang dalam menentukan pilihan itu tidak memiliki ideologi,” paparnya.
Karenanya, Yohan dengan tegas menyatakan lembaga survei Populi Center tidak kredibel dalam surveinya terhadap popularitas Ahok.
“Tidak, mungkin dalam hal lain masih percaya, tapi untuk Ahok saya tidak percaya deh,” tegasnya.
Senin (25/4) kemarin, Populi Center merilis hasil survei elektabilitas bakal calon Gubernur DKI Jakarta 2017. Mengejutkan, elektabilitas Ahok meningkat meski saat ini polemik pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras dan dugaan suap reklamasi pantai utara Jakarta sedang mengemuka.
Berikut hasil survei Populi Center pada 15-21 April 2016: Ahok 50,8 persen, atau naik dari 49,5 persen dibanding Februari lalu. Selanjutnya berurutan, Yusril Ihza Mahendra 5 persen naik dari 49,5 persen dibanding Februari; Sandiaga Uno dan Adhyaksa Daultmasing-masing 1,5 persen; Ridwan Kamil 1 persen;  memilih calon lain 7,8 persen; sementara yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 32,8 persen.
Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 400 responden di enam wilayah Jakarta. Ratusan responden ini dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error lebih kurang 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.(ts/rmol)