Eramuslim.com – Pasukan marinir TNI Angkatan Laut (AL) tetap bersiaga di perbatasan Natuna dan Laut China Selatan. Mereka siap bergerak menjaga kedaulatan NKRI jika perang antara China dan sejumlah negara ASEAN dibantu Amerika Serikat (AS) pecah. Apalagi China juga mengklaim wilayah Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), sebagai wilayahnya.
Kesiapan ini disampaikan Komandan Korps Marinir Mayjend TNI Marinir Buyung Lalana. Dia menegaskan, kesiapan pasukan marinir dalam menjaga perbatasan di Kepulauan Riau (Kepri), dan mengantisipasi terhadap konflik yang terjadi di Natuna dan Laut Cina Selatan.
“Saat ini perlengkapan persenjataan dan kekuatan kita sudah cukup,” ujarnya seperti dilansir batamnesw.co.id (9/11).
Mayjen Buyung mengatakan, saat ini TNI AL terus melakukan evaluasi kemampuan persenjataan di Korps Marinir. Ini dilakukan untuk mengimbangi kemampuan yang dimiliki negara tetangga dalam menghadapi situasi yang tidak kita inginkan.
“Untuk mengimbangi kemampuan tersebut, di sini kita menganalisis bagaimana kekuatan persenjataan kita dan bagaimana kekuatan sumber daya yang kita miliki,” sebutnya.
Menurutnya, kekuatan pasukan marinir yang ada di Natuna bisa ditingkatkan lagi dengan bantuan pasukan yang ada di Surabaya dan Jakarta. “Selain fokus pada tugas-tugas Guskamla, dan kita juga mempunyai analalisi memperkuat Batalyon ini dengan sarana-sarana apung, rider dan kemampuan operasi khusus. Sehingga pasukan ini bisa menjaga perbatasan dan keamanan di laut di wilayah perbatasan,” pungkasnya.(ts/medansatu)
