PDIP Sebut Penonton Debat Tertawa karena Prabowo Tak Paham Kekuatan TNI

Anggota DPR itu mengungkapkan, menurut data indeks kekuatan militer yang dirilis Global Firepower (GFP) 2019, kekuatan TNI justru berada di urutan pertama untuk level Asia Tenggara. TNI juga masuk dalam urutan ke-15 untuk dunia.

“Bahkan, masih menurut data tersebut, kekuatan militer Indonesia mengalahkan Israel (urutan 16), yang selama ini dikenal punya militer kuat,” ujarnya.

Menurut Charles, debat semalam menunjukkan bahwa Jokowi yang berasal dari sipil lebih komprehensif dalam memahami pertahanan negara ketimbang Prabowo. Prabowo masih fokus di pertahanan konvensional, bahkan soal teknologi yang bersangkutan merasa tidak masalah jika harus tetap memakai teknologi lama.

“Sebaliknya, Jokowi sudah bisa memetakan ancaman ke depan seperti perang siber (cyber warfare), sehingga beliau fokus membangun pertahanan siber negara,” kata Charles.

Charles juga mengkritik pernyataan Prabowo yang menyebut anggaran pertahanan negara masih terlalu kecil. Sebab, sejak kepemimpinan Jokowi, anggaran pertahanan justru semakin meningkat.

“Pernyataan Prabowo semalam bahwa anggaran pertahanan negara masih terlalu kecil, juga telah mengabaikan fakta bahwa alokasi APBN untuk pertahanan negara di era Presiden Jokowi telah jauh meningkat siginifikan. Pada APBN 2019, anggaran pertahanan Rp 108,4 T atau naik hampir 80% dari era Presiden SBY yakni Rp 86,2 T (APBN 2014),” tuturnya. [dtk]


BEST SELLER BUKU PEKAN INI, INGIN PESAN? SILAHKAN KLIK LINK INI :

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-diponegoro-1825-pre-order-sgera-pesan.htm