Pembubaran Petral Tanpa Diikuti Proses Hukum Sangat Mencurigakan

PetralEramuslim.com – Pengamat Ekonomi Politik Salamuddin Daeng pembubaran PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) hanya akan memberi kesempatan kepada mafia baru di sektor migas. Menurutnya, mafia migas berasal dari sistem transparansi dan keamanan di pemerintahan. Ini sejalan dengan kurangnya regulasi yang menguatkan sektor migas.

Hal tersebut diungkapkan Salamuddin karena pembubaran Petral tidak dibarengi dengan upaya pemeriksaan direksi Petral oleh kejaksanaan dan kepolisian.

“Petral dibubarkan tanpa diikuti proses hukum, gerombolan mafia baru bisa masuk leluasa menggantikan posisi Petral,” ungkapnya, di Jakarta, Rabu (3/6).

Lebih lanjut Salamuddin mengungkapkan, mafia migas bersumber dari lemahnya negara dan lemahnya kebijakan. Ditambah lagi, para mafia migas telah masuk di dalam sistem struktur sektor migas. Mulai dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, SKK Migas, perusahaan BUMN Migas, sampai ke pemerintah daerah masuk menjadi bagian mafia migas.

“Seluruh institusi pengambil kebijakan menjadi sarang mafia,” tegas Salamuddin.

Sebelumnya, staf pengajar di Universitas Atma Jaya Jogyakarta (UAJY),  Y Sri Susilo mengungkapkan pembubaran Petral harus menjadi momentum awal migas dikuasai negara. Pembubaran ini juga diharapkan bisa memakmurkan negara melalui perbaikan tata kelola migas di bidang kegiatan hilir, yang juga harus ditandai dengan revisi UU 22/2001 tentang Migas

Menurut Susilo, sejak dikatakan inkonstitusional yang ditandai dengan pembubaran BP Migas pada November 2012, UU ini belum direvisi. Lantaran itu ia meminta para akademisi harus mendorong pemerintah untuk segera membenahi tata kelola migas dengan bertumpu pada kemakmuran versi UUD 1945.

Publik sekarang mulai curiga ketika rezm Jokowi membubarkan Petral namun tidak disertai dengan langkah-langkah proses hukum yang jelas, karena jika demikian maka pembubaran Petral cuma akal-akalan penguasa untuk menciptakan jaringan mafia migas baru saingan dari Petral. Salah satu yang paling diuntungkan adalah Surya Paloh dengan proyek pembelian minyak dari Sonangolnya.(rz)