“Korban (Erin) merasa tidak membuat dan memposting hal tersebut,” jelas Argo.
Pemberitaan kedatangan Andre ke Polda Metro ini sontak saja menuai reaksi netizen.
Maklum di tengah panas isu penghitungan hasil suara Pilpres 2019 ini, berbagai sentimen politik mudah tersulut dan memanas.
Apalagi kabar ketidaknetralan aparat penegak hukum juga KPU muncul ke permukaan.
Akun twitter @CakKhum salah satu pendukung paslon 02 misalnya mengungkapkan adanya kejanggalan dari pengakuan Andre yang disampaikan polisi itu bahwa akunnya diretas.
Diketahui akun Instagram Erin diretas sebelum tanggal 19 April 2019. Namun Erin juga diketahui mengubah settingan kolom komentar terakhirnya menjadi ditutup sehingga netizen tak dapat memberi komentar.
“Ngakunya diretas tapi masih bisa tutup kolom komentar,” kata @Cakkhum.
Sementara itu, Erin juga diketahui masih bisa aktif mengakses akun Instagramnya dengan memposting Instagram Stories jika memang dikendalikan orang lain.
“Ngakunya diretas tapi bisa hapus postingan insta storiesnya,” lanjutnya lagi.
Sehingga dengan kejanggalan-kejanggalan tersebut muncul asumsi ada upaya penyelematan terhadap Istri Andre Taulany agar tidak terkena upaya hukum.
Maklum, Andre sendiri merupakan pendukung Jokowi-Ma’ruf.
“Dipikirnya kita ini bodoh semua apa yg gak paham dunia digital,” ujarnya.
Erin juga sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Minggu 21 April 2019 pukul 10.00 WIB. Erin dilaporkan oleh seorang pengacara bernama Muhammad Firdaus Oiwobo, dengan nomor laporan LP/2372/IV/2019/PMJ/DIT RESKRIMSUS tanggal 21 April 2019.[ps]
