Perusahaan China Ngebet Investasi di Wilayah Ibu Kota Baru RI

“Dia kita berikan informasi potensi pasar, seperti apa, ekspor ke mana saja. Dia sudah lama beroperasi di Morowali dengan investasi yang besar sekali dan akan segera ekspansi terus nikelnya. Dia menyerap tenaga kerja kita 30.000 orang atau lebih besar daripada jumlah penduduk di lokasi industrinya di Morowali, sedangkan tenaga kerja dari China sangat sedikit. Nikel yang mereka olah bisa jadi bahan baku stainless steel, konstruksi, dan baterai,” kata Enggar.

Sementara itu, Wakil Kepala BI Perwakilan Beijing Muchamad Agung Hastowo mengemukakan Pulau Kalimantan mengalami pertumbuhan ekonomi positif yang dipicu oleh pengembangan proyek infrastruktur untuk ibu kota Indonesia yang baru.

“Saat ini ekonomi Kalimantan tumbuh pada kisaran 5,6 persen. Kami meyakini prospek perekonomian Kalimantan akan semakin tinggi dengan adanya Ibu Kota Indonesia yang baru di sana,” ujarnya. [ht]