Presiden RI Ungkapkan Belasungkawa Terkait Serangan Bom di Afganistan

Serangan bom yang terjadi di Kedubes India, di Kabul, Afganistan yang mengenai dua staf KBRI dan lima staf keamanan KBRI, tidak luput dari perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Presiden SBY menyampaikan rasa keprihatinannya akibat kejadian yang menewaskan 41 orang dan menyebabkan 141 orang luka-luka.

"Pertama-tama saya ucapkan belasungkawa yang sedalamnya-dalamnya kepada petugas KBRI kita. Dan saya berharap yang luka-luka juga bisa dirawat dengan baik. Saya sungguh berharap pemerintah Afghanistan tetap memberikan perlindungan kepada KBRI kita dan tentunya hukum mesti ditegakkan, " tegas SBY di Hotel Crowne Plaza, Kuala Lumpur, kemarin.

Menurutnya, pemerintah akan terus berkomunikasi dan mengelola dampak yang ditimbulkannya.

Seperti diketahui, bom berkekuatan besar (high explosive) di kedutaan besar India di kota Kabul, Afghanistan turut dirasakan dampaknya di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang berdekatan dengan pusat ledakan. Dua diplomat RI terluka dan lima staf pengamanan KBRI yang merupakan polisi Afganistan tewas dalam peristiwa tersebut.

Berdasarkan laporan yang diterima dari Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, Presiden mengatakan bahwa serangan bom tersebut sebenarnya tidak ditujukan kepada KBRI.

"Sesungguhnya yang menjadi sasaran serangan teroris adalah Dubes India yang sedang melakukan konvoi dan berdekatan dengan KBRI, " jelas Presiden.

Akibat serangan bom mobil menyebabkan Gedung KBRI, mengalami kerusakan dan kaca-kaca dilaporkan hancur berserakan. (novel/siol)