Ribuan Karyawan Telkom Turun ke Jalan, Ada Permainan Asing Lagi?

Serikat Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia TBK (Sekar Telkom) dari seluruh Indonesia yang berjumlah sekitar 3. 500 orang melakukan aksi turun kejalan menolak kebijakan pemerintah yang mengharuskan PT Telkom membuka kode akses Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) dinilai merugikan masyarakat.

"Operator hanya main-main saja dengan kode akses, kalau begitu yang rugi rakyat. Ujung-ujungnya mahal, kami ini Sekar Telkom seluruh Indonesia menolak kebijakan itu, "ujar Ketua Umum DPP Sekar Telkom Wartono Purwanto di sela-sela aksi di Depan Patung Kuda Kawasan Monas, Jakarta, Jum’at(7/12).

Menurutnya, kebijakan kompetisi SLJJ sangat dipaksakan pemerintah dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), karenanya pemerintah dianggap tidak berpihak kepada kepentingan nasional.

Warsono menduga kebijakan yang mendorong persaingan tidak sehat di bidang telekomunikasi Indonesia ini dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak ingin melihat industri telekomunikasi Indonesia maju.

"Saya kira ada orang yang tidak ingin Indonesia maju, tidak ingin industri telekomunikasi Indonesia bisa maju, menjadikan Indonesia hanya sebagai pasar saja. Karena tidak sesederhana itu, meski ada skenario di balik itu, ini lagi diselidiki, "tegasnya.

Mengenai adanya keterlibatan pengusaha asing di balik kebijakan tersebut, Ia menambahkan, Sekar Telkom sedang meneliti dan beberapa tim sedang menyelidiki kemungkinan itu, tetapi warsono menduga pasti ada campur tangan asing di balik ini.

Dalam kesempatan itu, Ia juga meminta agar BRTI dibubarkan, sehingga membuka iklim yang kompetitif untuk kemajuan telekomunikasi di Indonesia. "Kita memperjuangan kesejahteraan karyawan dengan menjaga kinerja perusahaan, kalau itu merugikan telkom, otomatis kinerja perusahaan akan turun, karayawan tidak sejahteraan. Kebijakan pemberlakuan kode akses itu
merugikan karyawan dan juga masyarakat, "tandasnya.

Aksi demonstari Karyawan PT. Telkom dari seluruh Indonesia yang berlangsung sejak pagi hingga menjelang siang itu ditutup dengan pembacaan doa secara Islami. Seluruh peserta aksi tampak khusu’ mengamini doa yang dipimpin oleh seorang Ulama dari kalangan internal perusahaan telekomunikasi itu.(novel)