RS Harapan Bunda Tiba tiba Batalkan Acara Jumpa Pers Tanggapi Dugaan Malpraktek

Rumah Sakit Harapan Bunda, Pasar Rebo, Jakarta Timur secara tiba-tiba membatalkan acara jumpa pers terkait pemotongan jari bayi 2,5 bulan, Edwin Timothy. 

Jumpa pers yang semula akan digelar pada Kamis (11/4/2013) siang, ditunda dengan alasan akan mengadakan pertemuan internal dengan pihak keluarga korban.

“Acara besok ditunda karena Rumah Sakit akan mengadakan pertemuan internal dengan pihak keluarga pasien,” kata Humas RS Harapan Bunda, Mira, melalui pesan singkatnya Rabu (10/4/2013).

Sebelumnya diberitakan, 20 Februari 2013, bayi Edwin dibawa  ke RS Harapan karena menderita sakit batuk dan flu.  Bayi malang tersebut langsung mendapat tindakan medis di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) dan ditangani oleh Dokter Lenny S Budi.

Setelah itu, bayi mungil itu  langsung dirawat di ruang perawatan dan diinfus di bagian telapak tangan. Sejak mendapat perawatan itulah, telapak tangan korban yang diinfus mulai membengkak. Tiga hari pascaperawatan yang diterima, kondisi flu Edwin membaik, namun kondisi telapak tangannya kian memburuk dimana pada bagian jari telunjuknya terlihat menghitam dan hampir membusuk.

Saat dimintai pertanggungjawaban mengenai kondisi tangan anaknya, pihak RS Harapan Bunda merujuk pasangan tersebut ke ke RSUD Pasar Rebo untuk cek EEG (pemeriksaan saraf) dengan  alasan peralatan medis di RS Harapan Bunda terbatas.

Berdasar hasil EEG itu, pihak RS Harapan Bunda kemudian memutuskan untuk kembali merawat Edwin dengan bebas biaya perawatan dan mengambil langkah penanganan lanjutan yakni, melakukan bedah plastik untuk operasi pada telapak tangan Edwin.

Namun, sebelum diputuskan untuk operasi bedah plastik, dokter yang saat itu tengah memeriksa kondisi Edwin di ruang perawatan langsung memotong ruas jari bayi tersebut tanpa pemberitahuan kepada orang tua dan tanpa dibius sebelumnya.

(Okezone/Dz)