eramuslim.com – Kabar mengejutkan diumumkan Kejaksaan Agung (Kejagung) beberapa waktu lalu, dengan mengungkapkan hal lain, terkait kasus korupsi minyak goreng. hal itu menyangkut seorang pengusaha bernama Lin Che Wei (LCW).
Muhammad Said Didu yang mengenal sosok Lin Che Wei saat masih menjabat sebagai sekretaris BUMN.
Said Didu juga sudah memperkirakan keterlibatan pengusaha tersebut dalam kasus korupsi minyak goreng.
“Saya paham. Dulu saya kenal tahun 2005/2006 karena yang bersangkutan salah satu kepercayaan Meneg BUMN Sugiharto dan Dirut Danareksa,” ujarnya dikutip dari Twitter @msaid_didu pada Kamis, 19 Mei 2022.
Keterlibatan Lin Che Wei diduga berperan dalam membuat rekomendasi PE yang dikeluarkan Kemendag ke beberapa perusahaan CPO. Meskipun secara formal, LCW tidak memiliki jabatan di Kemendag.
“Saya kenal LCW, beliau umumnya bekerja secara profesional tapi sepertinya kali ini “terkooptasi” oleh penguasa untuk dijadikan stempel lakukan pelanggaran korupsi.” ujar Said Didu.
Menurut kabar yang beredar, Lin Che Wei disebut direkrut tanpa kontrak sebagai penasehat oleh Kementerian Perdagangan dibawah kepemimpinan Muhammad Lutfi.
Pada prakteknya, LCW ikut menentukan kebijakan tentang distribusi minyak goreng.
“Beginilah praktek oligarki. Birokrat sudah kehilangan harga dirinya hanya menjadi tukang stempel keinginan oligarki.” katanya.
Said Didu menilai keterlibatan LCW dalam pengambilan sejumlah kebijakan merupakan bagian dari pelanggaran Good Governance.
Terlebih proses pengangkatannya tidak resmi, kecuali ada peran menteri atau diatasnya turut mempengaruhi.
“Pak Jaksa Agung yth, pengalaman birokrasi saya menyatakan bahwa orang tidak memiliki status resmi dan ikut rapat hampir dapat dipastikan bahwa ybs ditugaskan oleh Menteri atau atasnya Menteri. Apalagi yang bersangkutan infonya jadi penasehat Mendag dan Menko Perekonomian.” tuntuknya.
Ia juga mendorong agar Kejagung terus menelusuri oknum yang menugaskan Lin Che Wei.
