Salah Input Kok Rutin: Di Depok, Suara Jokowi 135 oleh KPU jadi 235

Nana menegaskan, kesalahan tersebut bukan karena adanya kecurangan melainkan karena faktor kelalaian yang disebabkan kelelahan.

“Mereka (petugas KPU) kerja dari malam sampai subuh, itulah yang mungkin terjadi, human error karena faktor kelelahan. Saya rasa ini manusiawi dan itu tidak bisa dipungkiri. Harusnya di atas, tapi keketik yang bawah. Saya kira ini kan hampir terjadi di semua daerah,” katanya.

Terkait hal itu, Nana pun berharap masyarakat bisa menanggapi persoalan itu dengan bijak. Sebab, dari jumlah TPS di Kota Depok yang mencapai 5.775 TPS, ditambah 28.875 jenis dokumen yang di-input, kesalahan hanya ditemukan pada tiga titik.

“Saya selalu yakinkan, yang dipakai itu bukan hasil input atau scan. Yang sah itu yang penghitungan berjenjang di PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan),” ujarnya.

Adapun aplikasi Situng itu, kata Nana, dibuat untuk menjawab rasa penasaran masyarakat yang tak sabar ingin menunggu hasil resmi rekapitulasi perolehan suara.

“KPU dengan transparansi akhirnya membuatlah itu, Situng tadi. Tapi problem kita yang entah lelah karena kan bekerja pagi siang sore ya human error tidak bisa dipungkiri. Tentunya ini jadi catatan kami dan sejak temuan awal selalu kami evaluasi,” kata dia. (vv)