Bagi pendukung Koalisi Prabowo-Sandi, sikap Demokrat ini dinilai sebagai bentuk pengkhianatan. Pemikir Islam Isnawan Aslam menegaskan bahwa cara berpolitik model SBY hanya cocok diterapkan 10 tahun silam.
“Cara berpolitik model SBY itu hanya cocok diterapkan 10 tahun silam, yang belum mengenal diksi “jejak digital itu kejam jenderal!”. Dengan pemilih generasi milenial yang lebih menghargai sportivitas, PD dan AHY di 2024 akan nyungsep,” tulis Isnawan di akun Twitter @kangnawan.
Tokoh pengerakan Jawa Barat, Uus Rusdiana, meminta SBY dan Demokrat untuk menjaga komitmen “susah senang bersama”.
“Prinsipnya silakan saja itu hak Anda, hanya saja etika politik dalam bingkai koalisi ke mana? Tak bisakah sedikit waktu saja berkomitmen ‘susah senang bersama’?. Ataukah ini politik kita? Adab lebih tinggi dari ilmu,” tulis Uus di akun @UusRsd menyikapi pertemuan Jokowi-AHY.
Sindiran keras dilontarkan sastrawan Saut Situmorang. Saut mengaitkan pertemuan Jokowi-AHY dengan pembagian jatah menteri. “AHY mau jadi menteri apa? Menteri Jalan Tol?” tulis Saut di akun @AngrySipelebegu mengomentari tulisan bertajuk “Hari Ini, Jokowi Bertemu AHY & Zulkifli Hasan di Istana Bogor.” (jk/itoday)
