Sebelum Subuh Berdarah, Jenderal Nasution Foto Bareng dengan Aidit

Selain Nasution, tujuh Jenderal lain yang diincar untuk dibunuh yakni, Letnan Jenderal Ahmad Yani; Mayjen Soewando Parman; Mayjen R Soeprapto; Mayjen Mas Tirtodarmo Harjono; Brigjen Donald Izacus Pandjaitan; Brigjen Soetojo Siswomihardjo; serta Brigjen Ahmad Soekendro.

Nasution merupakan salah satu Jenderal yang berhasil lolos dari rencana pembunuhan tersebut. Nasution bersembunyi di pekarangan Kedubes Irak yang letaknya berada di samping rumahnya.

Namun sayang, kejadian itu justru merenggut nyawa anak Nasution, Ade Irma Suryani, dan salah satu ajudannya Pierre Tendean. Ade Irma Suryani meninggal karena tertembus tiga peluru tajam Tjakrabirawa. Ia meninggal setelah dirawat selama enam hari di RSPAD Gatot Subroto.

Sedangkan Pierre Tendean meninggal diduga ditembak oleh pasukan G30S. Mayat Kapten Tendean kemudian dibuang ke sumur tua di daerah Lubang Buaya, bersama enam jenderal korban kekejaman G30S lainnya. Pierre Tendean merupakan korban salah sasaran karena dianggap gerombolan pasukan G30S adalah Jenderal AH Nasution.[]