Sedang Mengaji, Santri Ini Wafat Akibat Gempa NTB

Eramuslim – Muhammad Khudori (14), seorang santri di Pondok Pesantren Riyadussibat, Sidemen, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa 7,0 Skala Richter pada Minggu (5/08) malam.

“Anak saya terluka parah di bagian kepala,” kata Khairul, ayah dari korban meninggal dunia yang ditemui di jalan raya depan Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Mataram, seperti dilansir Antara, Minggu (5/8).

Khairul mengatakan anaknya yang baru beberapa waktu duduk di kelas 1 MTs tertimpa reruntuhan bangunan saat sedang mengaji. Khairul sendiri mengangkut anaknya menggunakan mobil warga ke RSAD Mataram dari pondok pesantren yang jaraknya sekitar 50 meter dari rumahnya.

Kondisi ayah dua anak ini memprihatinkan. Khairul muntah-muntah sambil menangis dalam kondisi kedinginan karena hanya menggunakan sarung dan baju dalam.

Saat ini, jenazah Muhammad Khudori berada di atas mobil ambulans yang terparkir di jalan raya. Tenaga medis rumah sakit sibuk mengurus pasien yang kondisinya sangat serius.

Para pasien RSAD Mataram diungsikan ke jalan raya dan lapangan kantor Gubernur NTB yang tidak jauh dari rumah sakit.

Gempa bumi berkekuatan 7,0 SR mengguncang Pulau Lombok dan Sumbawa, Minggu, pukul 18.46 Wita itu, dengan pusat gempa terletak pada 8,3 Lintang Selatan, 116,48 Bujur Timur Kabupaten Lombok Utara dengan kedalaman 15 kilometer.