Seperti Iwan Bopeng dan Steven, Penyiram Novel Juga Belum Ditemukan

Eramuslim.com – Pengamat Kepolisian, M Nasser menilai adanya kemungkinan intervensi politik dalam kasus penyiraman Novel Baswedan yang sedang ditangani kepolisian. Namun, Nasser mengatakan, hal tersebut masih belum bisa diyakini sepenuhnya.

“Ada intervensi politik yang bisa saja terjadi pada penegakan hukum oleh Polri pada penegakan hukum kasus Novel Baswedan, tetapi saya tidak begitu yakin,” ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (25/4).

Nasser mengatakan, sebaiknya masyarakat mempercayakan kasus tersebut sepenuhnya pada pihak kepolisian. Polri selama ini, kata dia, telah membuktikan berada pada sebuah posisi yang sangat mampu mengungkapkan kasus Novel Baswedan. “Polisi berada di posisi yang canggih dan kredibel, oleh karena itu, mari kita percayakan pada Polri,” katanya.

Mantan komisionel Kompolnas ini menjelaskan, tidak mungkin Polri mengorbankan reputasi hanya karena tidak ingin mencari penyiram air keras Novel, atau karena motif-motif tertentu. “Tidak mungkin polri itu mengorbankan kepentingan besar atau reputasi polri hanya untuk intervensi politik. Saya yakin 100 persen polri bisa menangani,” ujarnya.

Sebelumnya, penyiraman terhapa penyidik KPK, Novel Baswedan terjadi dua minggu lalu, atau tepatnya pada Selasa (11/4). Hingga saat ini, kepolisian masih belum bisa mengungkapkan siapa identitas penyiram dari Novel Baswedan. Sempat diduga pelaku penyiraman adalah mitra polisi yang bekerja sebagai pengintai atau “Mata Elang.” (jk/rol)

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/pahlawan-akankah-hanya-menjadi-kenangan-untold-history-eramuslim-digest-edisi-9.htm