Siapa Hacker Bjorka? Ini Profil dan 5 Faktanya

eramuslim.com  – Beberapa hari belakangan, Nama hacker Bjorka kini menuai sorotan publik dan menjadi incaran para netizen Indonesia.

Sebagaimana diketahui bahwa, Bjorka melalui laman  Breach Forums membocorkan Sejumlah dokumen rahasia yang diduga milik Presiden Joko Widodo. Dimana parahnya lagi, diketahui bukan cuman satu kali, namun sebelumnya Bjorka juga membuat ulah. Ia dinilai sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kebocoran 1,3 Milyar data registrasi SIM Card.

Lantas hal tersebut, publik dibuat penasaran tentang siapa sebenarnya sosok hacker dengan nama samaran Bjorka ini.

Adapun profil dan 5 fakta mengejutkan peretas dokumen rahasia yang diduga milik Presiden Jokowi.

Profil Hacker Bjorka, hingga saat ini belum diketahui identitas lengkap hacker Bjorka dan dari negara mana ia berasal. Namun dari laman Twitter yang diduga miliknya @bjorkanism, Bjorka menyematkan sebuah lokasi Warsaw, Poland. Belum diketahui secara pasti apakah negara tersebut adalah negara asalnya atau bukan.

Selain itu, 5 Fakta Hacker Bjorka. Dikutip Terkini.id dari Jatimnet.

1. Kerap Muncul di Breach Forums Informasi terkait sosok hacker Bjorka masih menjadi misteri. Namun berdasarkan sejumlah sumber, Bjorka kerap muncul dalam sebuah situs keamanan cyber bernama Breach Forums.

2. Bocorkan Dokumen Rahasia yang Diduga Milik Jokowi . Sejumlah dokumen surat menyurat yang diduga milik Presiden Jokowi diretas oleh akun Bjorka di laman Breach Forums. Dokumen tersebut memiliki rentang waktu antara 2019 hingga 2021. Salah satu dokumen yang diunggah diduga berasal dari Badan Intelijen Negara (BIN). Dalam unggahannya, Bjorka menjelaskan bahwa telah mengunggah total 679.180 dokumen berukuran 189 MB namun bila di compress menjadi 40 Megabyte (MB). Menanggapi unggahan tersebut, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan jika tidak ada surat apapun yang terkena peretasan.

3. Menjual Data Pribadi Milik Warga Indonesia Bukan hanya meretas situs milik pemerintah, Bjorka juga menjual 105 juta data milk Warga Negara Indonesia yang berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kapasitas data yang diduga bocor diklaim mencapai 8 GB. Bjorka menjual data tersebut dengan harga mencapai USD 50 Ribu atau sekitar Rp 745 Juta. Tak hanya itu, Bjorka juga menjual sejumlah data yang diklaim milik IndiHome.