Soal Eksploitasi ABK WNI Di Kapal China, Ini Respon Dubes Umar

Eramuslim.com -Publik di Indonesia dikejutkan dengan pemberitaan media Korea Selatan, MBC News mengenai adanya praktik eksploitasi terhadap para anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia (WNI) di sebuah kapal milik China.

Dalam laporan MBC News pada Rabu (6/5), telah terjadi eksploitasi dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap ABK WNI yang bekerja di sebuah kapal ikan China.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan media tersebut, ABK WNI yang tidak disebutkan identitasnya mengaku dipaksa bekerja hingga 30 jam di kapal ikan tersebut. Di mana mereka harus banyak berdiri dan kurang istirahat.

“Saya harus berdiri selama 30 jam, baru bisa duduk enam jam sekali, ketika waktu makan. Itu biasanya dipakai buat istirahat,” ujar seorang ABK WNI dengan wajah yang diblur.

Selain jam kerja, mereka juga harus meminum sulingan air laut yang membuat banyak dari ABK WNI jatuh sakit. Bahkan seorang ABK WNI mengaku pusing dan mengeluarkan dahak ketika meminum air laut sulingan.

Dengan kondisi tersebut, dua dari ABK WNI pun meninggal dunia di atas kapal. Namun, tidak sesuai dengan Surat Pernyataan yang telah disepakati, jasad mereka justru dibuang ke laut alih-alih dikremasi atau dikembalikan kepada kerabat.