Soal Kunjungan ke Mesir, Ketua dan Wakil Ketua DPR Beda Pendapat

Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI  Rustanto Wahidi membantah anggapan bahwa kunjungan 15 anggota DPR ke Mesir beberapa waktu lalu terkait dengan kegiatan studi banding UU perjudian. Menurutnya, kunjungan tersebut bertujuan untuk memenuhi undangan parlemen Mesir yang rencananya akan meresmikan alat kelengkapan parlemennya ke BURT seperti yang ada di Indonesia.

"Ada satu teman kita dari Fraksi PAN yang rupanya dari awal ingin ke Mesir untuk melakukan studi banding Undang-Undang Perjudian. Itu sama sekali bukan urusan BURT dan kita sudah memperingatkan dia," jelas Rustanto.

Ia mengatakan, perjalanan ke Mesir sudah direncanakan sejak lama dan itu sudah sah dalam APBN 2005. Sebelumnya, anggota DPR sudah merencanakan perjalanan dinas ke Korea Selatan, Thailand dan Filipina. Namun karena kondisinya tidak memungkinkan, maka perjalanan ke Filipina dialihkan ke Mesir.

Ketika dikonfirmasi tentang keikutsertaan isteri beberapa anggota BURT, Rustanto menjelaskan, keikutsertaan isteri dalam kegiatan perjalanan dinas dibolehkan menurut ketentuan tata tertib DPR asalkan menggunakan biaya pribadi. Namun Rustanto tidak bisa menjelaskan alasan pengalihan penggunaan pesawat kelas bisnis menjadi kelas ekonomi yang digunakan dalam perjalanan ke Mesir.

Di tempat yang sama, Ketua DPR Agung Laksono membenarkan pernyataan Ketua BURT. Agung menyatakan,perjalanan anggota BURT ke Mesir sesuai dengan jadwal yang sudah diajukan pada pimpinan Dewan. Kedatangan anggota BURT ke Mesir karena mendapat undangan dari parlemen Mesir.

Dalam keterangan pers, hasil pertemuan antara BURT dan pimpinan DPR yang berlangsung tertutup dan makan waktu dua jam, Senin (26/12),  Agung mengungkapkan, pada hari pertama kunjungan, BURT bertemu dengan Kedubes RI di Mesir, hari kedua, bertemu dengan anggota parlemen Mesir dan hari ketiga, bertemu dengan delegasi mahasiswa Indonesia di Mesir.

Berbeda dengan Agung Laksono, Wakil Ketua DPR RI Zaenal Ma’arif menyatakan ada sejumlah kejanggalan yang perlu dipertanggungjawabkan oleh BURT. Dimana  Djoko Edi F. Abdurahman yang sudah tidak menjabat sebagai anggota BURT ikut serta dalam perjalanan tersebut.

"Dengan tidak masuknya dia, BURT berarti harus bertanggung jawab dan mengembalikan dana yang telah digunakan dalam perjalan ke Mesir," katanya.

Keterangan pers soal perjalanan ke Mesir anggota BURT hari ini, berakhir ricuh dengan kehadiran 13 mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Jakarta yang memprotes Agung Laksono. Namun protes mahasiswa itu tidak dgubris oleh Agung. (novel/ln)