Syuhada Bahri, Ketua Umum Baru Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia

Da’i senior Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (Dewan Da’wah) H. Syuhada Bahri, dikukuhkan sebagai ketua umum Dewan Dakwah, menggantikan Allahyarham Hussein Umar, yang meninggal dunia pada 19 April 2007.

Hal ini disampaikan Humas Dewan Dakwah N. Hidayat di Jakarta, Selasa (29/5). Surat pengangkatan Syuhada Bahri diserahkan langsung oleh Ketua Badan Pembina Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, HM Chalil Badawi, di Kantor Dewan Da’wah, Gedung Menara Dakwah, Jalan Kramat Raya 45 Jakarta Pusat.

Dijelaskannya, dalam lingkungan Dewan Da’wah, sosok Syuhada Bahri sudah sangat akrab. Pria kelahiran Banten, 15 Juni 1954, telah berkiprah dalam dunia dakwah di lingkungan Dewan Da’wah sejak tahun 1976. Ketika itu dia ditugasi Ketua Dewan Da’wah Dr. Moh. Natsir, sebagai staf di sekretariat.

Sejak tahun 1970-an, Syuhada Bahri telah berkiprah aktif dalam dunia dakwah, baik sebagai guru agama di Sekolah Muhammadiyah maupun sebagai da’i di berbagai daerah. Sebagai da’i Dewan Da’wah, Syuhada Bahri telah menjelajah hampir semua pelosok Indonesia.

Di Timtim, misalnya, Syuhada Bahri mengenal daerah ini sampai ke pelosok-pelosok. ”Sampai gang-gang di Timtim saya hafal, ” ujarnya suatu ketika.

Karena itulah, dia merasa sangat terpukul ketika Timtim lepas dari Indonesia. Hatinya sudah menyatu dengan umat Islam yang di Timtim. Selain Timtim, Syuhada Bahri, telah menjelajah daerah-daerah Mentawai, Nias, Maumere, Labuan Bajo, Sorong, Fakfak, Timika, Merauke, Badui, Tobelo, Tanjung Soke, dan sebagainya.

Ketika menginjakkan kaki di pelosok Tobelo, dikatakan oleh masyarakat, bahwa Syuhada adalah orang Jakarta pertama yang menginjakkan kaki di daerah itu. Bisa dikatakan, Syuhada Bahri adalah salah satu kader terbaik dari Dr. Moh. Natsir dalam penguasaan lapangan dakwah di Indonesia.

Jabatan terakhir Syuhada Bahri di Dewan Da’wah adalah sebagai Ketua Bidang Dakwah dan Diklat merangkap Ketua Dewan Dakwah DKI Jakarta. Sebagaimana dengan Allahyarham Hussein Umar, Syuhada Bahri juga dikenal sebagai orator ulung. Menikah tahun 1985, kini dia dikaruniai 12 anak dari 1 orang isteri.

Selain berkunjung ke pelosok Nusantara, ia juga aktif dalam menangani masalah dunia Islam. Dia telah berkeliling ke berbagai dunia Islam. Karena kepeduliannya yang tinggi terhadap masalah Muslim Bosnia, dia diundang dalam acara pelantikan Dr. Mustafa Ceric sebagai mesikhat Ulama Bosnia.

Dia juga pernah berdakwah ke berbagai kota di Inggris atas undangan Keluarga Islam Britania Raya (Kibar). Pendidikannya diselesaikan di Institut Islam Siliwangi dan kemudian Dewan Da’wah mengirimnya ke King Saud University di Riyadh untuk mendalami ilmu dakwah dan bahasa Arab.

Dalam sambutannya, Syuhada Bahri menekankan perlunya seluruh pengurus Dewan Da’wah untuk meningkatkan keikhlasan, keseriusan, dan kebersamaan dalam dakwah. ”Sekarang, kita harus bekerja keras dan bekerja secara cerdas, ” imbuhnya. (dina)