Tim Jokowi Minta Dispensasi Boleh Kampanye Pilpres di Pesantren

“Silakan Bawaslu melakukan pengawasan, kita terbuka kok. Kami ikut aturan walaupun kami merasa dirugikan,” imbuhnya.

Seperti diketahui, area pesantren belakangan kerap disambangi selama masa kampanye oleh para kandidat di Pilpres 2019.

Hari Minggu 7 September lalu, calon presiden Prabowo Subianto menghadiri tasyakuran pesantren Alquran dan haul Alm KH, Abdullah Syafei ke 33, yang diketahui pendiri pondok pesantren Asyafi’iyah di Jalan Raya Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat.

Di pesantren, mantan Danjen Kopasssus itu, sempat menyinggung soal melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di angka Rp 15 ribu. Ia menyebut, kondisi rupiah sudah ‘lampu merah’ dan menganggu ekonomi negara.

“Bentuk ekonomi yang salah karena dengan dolar tembus Rp15 ribu menandakan rupiah kita sudah lampu merah. Saya siap mengubah sistem ekonomi yang lebih baik jika dipercaya rakyat,” kata Prabowo.

Tidak hanya Prabowo, penanatangnya calon wakil presiden Ma’ruf Amin juga cukup rutin mendatangi pesantren. Ma’ruf menjelaskan, alasan dirinya masuk pesantren hanya untuk silaturahmi dan meminta doa restu atas pencalonannya.

“Saya kan orang pesantren, mau memberitahu kepada mereka bahwa saya masuk jalur struktural. Saya beri alasan, minta dukungan dan doa sesama warga pesantren,” kata Ma’ruf di kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Oktober 2018. [viva]